Hina Papua, Cita Citata Dirisak

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Selasa, 17 Februari 2015
Hina Papua, Cita Citata Dirisak

Cita Citata (Foto: Instagram)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Celeb - Ditengah kesuksesan lagu 'Sakitnya Tuh Disini' dan 'Goyang Dumang, penyanyi cantik Cita Citata kini tengah tersandung masalah yang cukup serius. Pasalnya dalam sebuah acara, penyanyi kelahiran Bandung ini mengucap kata-kata berbau SARA yang dianggap menghina orang Papua hingga akhirnya kini dirinya dirisak atau dibuli di internet.

Kata-kata yang dilontarkan oleh Cita Citata berbunyi “Jadi dia bilang aku cantik enggak? Enggak kaya Papua kan?”. Hal tersebut sontak menuai kemarahan dari masyarakat Indonesia, khususnya warga Papua. [Baca: Sophia Muller Curhat Tentang Ariel]

Melihat banyaknya kritik pedas yang diluncurkan pada penyanyi yang populer lewat hits 'Sakitnya Tuh Disini' itu, Cita Citata pun tak tinggal diam. Dirinya langsung menyampaikan permintaan maaf lewat akun media sosial Instagramnya @cita_citata.

“Mungkin hanya kesalahpahaman saja soal baju yg pernah aku kenakan .. Kata2 “dandanan aku engga seperti Papua, bukan berarti menghina tapi setau cita dandanan khas adat papua memakai coretan di bagian pipi .. Tapi pada saat itu cita ngga .. Cita tetap mencintai bangsa Indonesia dgn berbagai keanekaragaman adat dan budaya, apalagi sangat bangga dan cinta terhadap adat papua .. Mohon maaf yg sebesar2nya yg tak terhingga kepada seluruh Masyarakat Papua” , tulis Cita di keterangan foto yang di unggah ke akun Instagramnya.

Namun kendati penyanyi berusia 20 tahun itu sudah menuliskan permintaan maaf kepada publik atas kata-katanya yang dianggap menyinggung SARA, justru malah mengalami bullying dari para netizen.

 

#Bullying #Papua #Cita Citata
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Berkaca dari Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta, Pramono: Bullying Tidak Boleh Terulang Kembali
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menegaskan, bahwa kasus bullying tak boleh terulang kembali. Hal itu berkaca dari kasus ledakan SMAN 72 Jakarta.
Soffi Amira - Senin, 10 November 2025
Berkaca dari Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta, Pramono: Bullying Tidak Boleh Terulang Kembali
Indonesia
Ingat Ya! Perundungan Bukan Candaan
KPAI menyoroti masih adanya kecenderungan masyarakat menormalisasi perilaku bullying dengan anggapan seperti itu hanya bercanda atau hal yang biasa di antara anak-anak.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 10 November 2025
Ingat Ya! Perundungan Bukan Candaan
Indonesia
Berkaca dari Kasus Ledakan di SMA 72, Pramono Harap Tak Ada Lagi Aksi Perundungan di Lingkungan Sekolah
Pramono enggan berkomentar langsung terkait dugaan bahwa pelaku ledakan di SMA Negeri 72 merupakan korban bullying
Angga Yudha Pratama - Senin, 10 November 2025
Berkaca dari Kasus Ledakan di SMA 72, Pramono Harap Tak Ada Lagi Aksi Perundungan di Lingkungan Sekolah
Indonesia
Polisi Selidiki Dugaan Bullying yang Jadi Motif di Balik Ledakan SMAN 72 Jakarta
Polisi kini menyelidiki dugaan bullying yang menjadi motif di balik ledakan SMAN 72 Jakarta.
Soffi Amira - Sabtu, 08 November 2025
Polisi Selidiki Dugaan Bullying yang Jadi Motif di Balik Ledakan SMAN 72 Jakarta
Indonesia
Sosok Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Alami Bullying dan Terpengaruh Konten Kekerasan
Sosok pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta diduga merupakan siswa sekolah tersebut. Ia juga disebut mengalami bullying.
Soffi Amira - Sabtu, 08 November 2025
Sosok Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Alami Bullying dan Terpengaruh Konten Kekerasan
Indonesia
Bullying Kembali Terjadi di Sekolah Swasta Jakarta, DPRD DKI Sudah Terima Aduan Orang Tua Korban
Kasus bullying kini kembali terjadi di sekolah swasta, tepatnya Gandhi School Ancol. DPRD DKI Jakarta sudah menerima aduan orang tua korban.
Soffi Amira - Jumat, 07 November 2025
Bullying Kembali Terjadi di Sekolah Swasta Jakarta, DPRD DKI Sudah Terima Aduan Orang Tua Korban
Indonesia
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Penyerangan Polres Mamberamo Raya, Papua, bermula dari laporan keributan warga yang diduga terpengaruh minuman keras di sekitar perempatan SD Adven Burmeso.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Indonesia
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Dugi Telenggen alias Dugwi Kogoya, anggota KKB pelaku penembakan Brigadir Joan H. Sibarani dan warga sipil di Distrik Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, akhirnya berhasil diringkus.
Wisnu Cipto - Selasa, 28 Oktober 2025
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Indonesia
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Menhut Raja Juli telah mengutus eselon satunya turun langsung ke tanah Papua untuk berdialog dengan Majelis Rakyat Papua (MRP) dan mahasiswa.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 27 Oktober 2025
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Indonesia
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih 
“Atas nama Kementerian Kehutanan, saya mohon maaf agar apa yang terjadi ini menjadi catatan,” kata Raja Juli.
Wisnu Cipto - Senin, 27 Oktober 2025
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih 
Bagikan