Hastag #boycottbali Sambut Eksekusi Mati Bali Nine


MerahPutih Internasional – Keputusan tegas pemerintah Indonesia untuk mengeksekusi mati para tersangka narkoba asal Australia menuai banyak reaksi. Reaksi muncul dari beberapa masyarakat Australia yang marah dan mengancam untuk memboikot Bali melalui jejaring sosial Twitter.
Menggunakan hastag #boycottbali, masyarakat Australia berkicau tentang negara Indonesia yang barbar, dan mereka harus memboikot para turis asal negaranya untuk berlibur atau pun berbisnis di Bali.
BACA JUGA: Ledakan Hebat Akibat Ulah Anak Dibawah Umur jadi Sorotan Media
“Tidak ada orang Australia yang mau pergi ke negara barbar seperti Indonesia,” kata akun @gpol03. Dari pantauan yang redaksi lakukan, akun @gpol03 memang banyak berkicau soal ketidak sukaannya pada Indonesia. Meski begitu akun ini hanya memiliki 16 pengikut di Twitter.
BACA JUGA: Bos Perusahaan Coklat Meninggal di Hari Valentine
Meski banyak pendukungnya, hastag #boycottbali juga banyak dikecam. Beberapa akun mengungkapkan orang yang mendukung hastag #boycotbali adalah orang kampungan yang tidak pernah ke Bali.
Bagikan
Berita Terkait
WNI Australia Waspada, KBRI Rilis Imbauan Darurat Terkait Aksi Anti-Imigran 'March for Australia'

Australia Cabut Bea Masuk Anti-Dumping Kaca Apung Bening Indonesia, Ekspor Melejit

Perintah Langsung Menteri, Ammar Zoni Dijebloskan ke Lapas Nusakambangan dengan Pengawasan Super Ketat

Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali

Ammar Zoni Terlibat Peredaran Narkoba di dalam Rutan, Jadi ‘Penampung’ Sabu dan Tembakau Sintetis

Sindikat Peredaran Sabu 12 Kg yang Menyaru Truk Pengangkut Jeruk Ditangkap di Tol Jakarta-Cikampek, Puluhan Ribu Orang Nyaris jadi Korban

Akhirnya Pengelola GWK Hancurkan Tembok Pembatasan Yang Halangi Akses Warga

5 Pesisir di Bali yang Berpotensi Alami Banjir Rob pada 7-11 Oktober

Kapolda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Temukan Bukti Oknum Polisi Jadi Beking Bandar Narkoba

Polisi Gagalkan Peredaran Narkoba Senilai Rp 1,3 T di Jabodetabek, 4,5 Juta Jiwa Nyaris Jadi Korban
