Harga Premium Turun, Solar Masih Disubsidi


Menko Perekonomian didampingi Menteri lainnya mengumumkan harga baru BBM bersubsiidi di Jakarta, Rabu (31/12). (setkab.go.id)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:
MerahPutih, Bisnis - Pemerintah akhirnya memenuhi janjinya untuk menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi) untuk awal tahun 2015. Harga Premium tak lagi disubsidi, sementara solar masih ditalangi dana negara Rp1.000 per liter.
Setelah sempat dinaikkan menjadi Rp8.500 per liter per 18 November lalu, harga jual BBM jenis Premium mulai pukul 00.00 WIB dinihari nanti diturunkan pemerintah menjadi Rp7.600 per liter. Adapun harga solar, yang pada 18 November 2014 lalu diumumkan Rp 7.500/liter diturunkan menjadi Rp7.250 per liter.
Seperti dilansir setkab.go.id, Menko Perekonomian Sofyan Jalil yang menjelaskan, pengaturan kembali harga BBM ini dilakukan pemerintah seiring terus menurunnya harga minyak mentah dunia.
“Intinya karena perkembangan harga minyak dunia yang terus terjadi pelemahan, ini harus dikasih tahu kepada
masyarakat, dengan meninjau harga jualnya,” jelas Sofyan dalam konperensi pers yang juga dihadiri oleh Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, dan Menteri BUMN Rini Soemarno, di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (31/12) pagi.
Dengan harga jual Rp7.600/liter itu, lanjut Sofyan, maka harga jual Premium sudah tidak lagi disubsidi pemerintah, karena harga jual itu sama dengan harga keekonomiannya. (Bro)
Bagikan
Berita Terkait
Indonesia
Nasib E10 Tergantung Tebu dan Pabrik Gula, Begini Peringatan Profesor ITB
Implementasi E10 harus bertahap, tidak tiba-tiba, serta didukung oleh insentif fiskal dan regulasi yang memadai
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025

Indonesia
Pakar Otomotif ITB Jelaskan Higroskopis Beda Jauh dari Korosif, Jamin E10 Ramah Mesin
Pemerintah Indonesia sendiri sedang menyiapkan peta jalan implementasi BBM E10 sebagai bagian dari transisi energi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025

Indonesia
BBM E10 Rusak Mesin? Guru Besar UB Bongkar Mitos yang Bikin Rugi
Langkah ini bukan hanya bertujuan mencapai kemandirian
Angga Yudha Pratama - Jumat, 17 Oktober 2025

Indonesia
BBM 'Hijau' Bikin Was-Was, Kementerian ESDM 'Paksa' Industri Otomotif Uji Ketahanan E10
Saat ini, penerapan bioetanol belum bersifat mandatori
Angga Yudha Pratama - Rabu, 15 Oktober 2025

Indonesia
Bye-Bye Knocking! BBM E10 Bikin Mobil Modern Senyum, Mesin Tua Auto Menangis
Pada kendaraan berteknologi lama umumnya produksi sebelum 2010, materialnya belum comply etanol dalam persentase lebih dari 5 persen
Angga Yudha Pratama - Rabu, 15 Oktober 2025

Indonesia
DPR RI Desak Pemerintah dan Aparat Hukum Tindak 13 Perusahaan Diduga Kongkalikong Solar Subsidi
Pemerintah bersama Kejaksaan Agung harus bergerak cepat menelusuri dugaan keterlibatan korporasi tersebut.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025

Indonesia
Guru Besar ITB Sebut Campuran 10 Persen Etanol Langkah Visoner Optimalkan Bahan Naku Lokal Indonesia
Pengembangan industri bioetanol dalam negeri, berpotensi membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan nilai tambah bagi produk pertanian nasional.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 13 Oktober 2025

Indonesia
BBM Baru Bikin Was-Was! DPR Tegaskan Mesin Mobil di Indonesia Belum Ramah Etanol 10 Persen
E10 secara langsung saat ini belum tepat
Angga Yudha Pratama - Senin, 13 Oktober 2025

Indonesia
Menteri Bahlil Ingatkan SPBU Swasta Ikuti Aturan, Termasuk Urusan Kuota Impor BBM
Bahlil menekankan bahwa apresiasi terhadap investasi tidak berarti perusahaan swasta mendapatkan kelonggaran penuh
Angga Yudha Pratama - Jumat, 10 Oktober 2025
Indonesia
Menteri Bahli Putuskan Pakai B50, Indonesia Setop Impor Solar Mulai 2026
“Kalau sudah keputusan B50, maka insyaallah tidak lagi kita melakukan impor solar pada 2026,” kata Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Wisnu Cipto - Jumat, 10 Oktober 2025
