Gus Dur Pernah Pecat JK dan Wiranto

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Jumat, 26 Desember 2014
Gus Dur Pernah Pecat JK dan Wiranto

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih, Nasional - Presiden Republik Indonesia keempat KH Abdurrahman Wahid pernah memberhentikan Jusuf Kalla (Menteri Perindustrian dan Perdagangan) dan Jenderal Wiranto (Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM) sebagai menteri. Keduanya diberhentikan lantaran diduga kuat melakukan pelanggaran berat di masa lampau.

Fuad Bawazier yang juga anggota tim pemenangan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam pemilu presiden 2014 bercerita bahwa Jenderal Wiranto diberhentikan oleh almarhum Gus Dur lantaran diduga kuat melakukan pelanggaran HAM di masa lampau.

"Saya tanya kok dicopot Gus Dur. Dia bilang pelanggar HAM. Kalau Pak JK kenapa? Korupsi. Tapi kan itu juga dugaan," katanya di Rumah Polonia, Jalan Cipinang-Cempedak, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

Apalagi, organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), juga pernah mengeluarkan surat perintah untuk penangkapan terhadap Wiranto. Tetapi, sekali lagi, itu masih dugaan dan tidak perlu digoreng-goreng persoalan itu apalagi menduga-duga.

"Tapi kita bicara positif, buktinya pak Wiranto berhentinya dengan hormat dapat pensiun. Biasa itu memang kalau jabatan sudah tinggi suka digoyang-goyang," tukasnya.

Sedangkan untuk Jusuf Kalla yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden (Wapres) diberhentikan Gus Dur karena dugaan kasus korupsi yang melilitnya.

"Jadi jangan lupa dan harus diingat bahwa Gus Dur pernah memecat Jusuf Kalla karena dugaan korupsi," Wakil Sekjen DPP Golkar, Ahmad Doli Kurnia beberapa waktu lalu.

Mantan ketua Umum DPP KNPI menambahkan, JK dipecat bukan saja lakukan korupsi tapi juga kolusi dan nepotisme. Bukan hanya itu JK dipecat Gus Dur lantaran sikapnya yang indisipliner, lantaran pergi keluar negeri tanpa izin terlebih dahulu kepada Gus Dur.

"Silakan periksa filenya, Gus Dur saat itu mengatakan, JK terlibat dalam sejumlah kasus korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Alasan KKN itu diutarakan Gus Dur dalam Rapat Konsultasi Tertutup antara pemerintah dan DPR di gedung DPR, Jakarta, Kamis 27 April 2000. Saat itu Gus Dur memilih sampaikan alasan pemecatan JK secara tertutup ke DPR karena tidak ingin mempermalukan JK. Nepotisme JK saat itu lahirkan istilah yang populer disebut 'SDM', Semua Dari Makassar," tegas Doli. (BHD)

#Presiden Ri Ke-IV #Haul #Abdurrahman Wahid
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Pemprov DKI Setuju dan Dukung Pendirian Musem Gus Dur di Jaksel
Gubernur Pramono menyampaikan ini saat menghadiri acara Harlah ke-79 Muslimat NU, Sabtu (26/7)
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 27 Juli 2025
Pemprov DKI Setuju dan Dukung Pendirian Musem Gus Dur di Jaksel
Indonesia
Arti Haul, Tujuan dan Maknanya
Haul sering kali diperingati dengan doa bersama dan acara tahlilan untuk mendoakan agar roh almarhum mendapat tempat yang baik di sisi Allah SWT.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 23 Desember 2024
Arti Haul, Tujuan dan Maknanya
Indonesia
Prabowo Klaim sebagai Jenderal Tukang Pijat Gus Dur dan Cocok dengan NU
"Kayaknya, saya sejak dulu memang cocok dengan NU," ujar Prabowo.
Andika Pratama - Sabtu, 18 November 2023
Prabowo Klaim sebagai Jenderal Tukang Pijat Gus Dur dan Cocok dengan NU
Indonesia
Partai Demokrat Yakin Keluarga dan Pendukung Gus Dur Merapat ke Prabowo
Partai Demokrat meyakini keluarga dan pendukung Gus Dur bakal mendukung Prabowo Subianto.
Andika Pratama - Selasa, 10 Oktober 2023
Partai Demokrat Yakin Keluarga dan Pendukung Gus Dur Merapat ke Prabowo
Indonesia
G20 Harus Jadi Momentum Bangun Kepercayaan Masyarakat Dunia
Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid menyebutkan Konferensi Tingkat Tinggi G20 merupakan momentum untuk membangun kepercayaan masyarakat dunia terhadap posisi Indonesia sebagai negara yang memiliki kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
Mula Akmal - Kamis, 13 Oktober 2022
G20 Harus Jadi Momentum Bangun Kepercayaan Masyarakat Dunia
Bagikan