Gempa Maluku 6,9 SR Naikkan Permukaan Air Laut
Gempa Bumi Maluku. (Foto: Twitter/@infoBMKG)
MerahPutih Peristiwa - Gempa bumi berkekuatan 6,9 skala richter (SR) yang mengguncang Maluku pukul 17.21, Rabu (9/12), menimbulkan kenaikan tinggi muka air laut. Namun demikian, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
"Berdasarkan hasil analisa dari BMKG, gempa bumi tersebut hanya menimbulkan kenaikan tinggi muka air laut yang sampai di pantai kurang dari 10 cm, sehingga BMKG tidak mengeluarkan Peringatan Dini Tsunami," demikian pernyataan dilansir BMKG seperti dibagikan melalui media sosial Twitter.
Gempa bumi tersebut terjadi di kedalaman 10 kilometer, 99 kilometer tenggara Maluku Tengah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa gempa tidak menimbulkan tsunami. Pusat gempa yang dangkal menyebabkan gempa dirasakan kuat di Ambon, Banda dan Maluku Tengah selam 3-5 detik.
"Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah dan berada di jalan. Belum ada laporan kerusakan bangunan dan korban," demikian BNPB melalui Twitter, @NPB_Indonesia.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD) Provinsi Maluku dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Tengah masih terus melakukan pemantauan di lapangan.
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Gempa M 6,7 Lepas Pantai Sanriku, Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami Sore Tadi
Gempa M 6,5 di Leeward Islands, BMKG Ungkap Ada Pergerakan Lempeng Karibia dan Amerika Utara
Kisah Nenek Moyang Maluku dalam Kain Batik Tulis Maluku Tengah di Trade Expo Indonesia
BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami di Indonesia, Imbas Gempa M 7,6 Perairan Filipina
Tsunami Minor Sudah Terdeteksi Terjadi di Pesisir Talaud Imbas Gempa M 7,4 Filipina
Gempa M 7,4 Hantam Laut Filipina, BMKG Keluarkan Peringatan Tsunami di Kepulauan Talaud
150 Juta Penduduk Indonesia Tinggal di Kawasan Rawan Gempa, 5 Juta di Wilayah Rentan Tsunami
BRIN Lakukan Ekspedisi Maritim Pelajari Tsunami Akibat Tumbukan Lempeng Australia–Jawa, Ajak Peneliti China
Tsunami Besar di Selatan Jawa Berpotensi Terulang, Tunggu 200 Tahun Kedepan
Peringatan Tsunami Sudah Dicabut, Rusia Dihantam Gempa Susulan M 6,7