Gelombang Panas, Pakistan Makin Memprihatinkan


ANTARA FOTO/REUTERS/Akhtar Soomro
MerahPutih Internasional - Kamar jenazah Edhi di Karachi, Pakistan semakin menimbulkan bau tak sedap.
Seperti dilansir CNN, setidaknya ada 650 jasad yang dibawa ke kamar jenazah tersebut. Gelombang panas berdampak pada matinya aliran listrik. Ini mengakibatkan pengaturan suhu di kamar jenazah terganggu.
Gelombang panas telah menewaskan warga Pakistan lebih dari 800 jiwa. Sekitar 800 korban jiwa tewas di Karachi sedangkan 38 lainnya berasal dari Provinsi Sindh.
Atas gelombang panas ini, pemerintah provinsi Sindh sendiri telah mengumumkan keadaan darurat ke semua rumah sakit pemerintah. Mereka akhirnya membatalkan cuti personil medis dan segera melengkapi perlengkapan medis yang memadai.
Kawasan Karachi memang tengah dilanda cuaca panas hingga mencapai 45 derajat celsius pada Sabtu kemarin. Sebelumnya pada tahun 1979, Pakistan juga pernah mengalami hal serupa hingga suhu mencapai 47 derajat celsius.
BACA JUGA:
Remaja 15 Tahun Berhasil Temukan Planet Baru
Divonis Mati saat Remaja, Pria Pakistan Akhirnya Digantung
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
Cuaca Panas Makin Ekstrem Sampai 50 Derajat Celsius, Produktivitas Pekerja Turun

Cuaca Panas, Negara-Negara Eropa Tutup PLTN, Harga Listrik Naik Tajam

Spanyol Didera Gelombang Panas 42 Celcius, Pemerintah Tetapkan Status Siaga

Yunani Dilanda Gelombag Panas, Akropolis Ditutup Sementara

Mayoritas Wilayah Jakarta Diprakirakan Cerah Berawan pada Jumat (21/3)

BMKG Prediksi Cuaca Panas di Indonesia pada Tahun 2025

September 2024, Eropa dan Dunia Rasakan Rekor Terpanas Kedua dalam Sejarah

BMKG Prakirakan Wilayah DKI Jakarta Tidak Diguyur Hujan pada Sabtu (31/8)

Gelombang Panas Tewaskan 21 Orang di Maroko

500 Juta Orang Tewas karena Cuaca Panas Ekstrem Setiap Tahun
