Full Day School dan Beratnya Beban Anak Sekolah Kita


Anak-anak SD sedang mengikuti apel sebelum pelajaran dimulai (Foto: FB Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI)
MerahPutih Nasional - Wacana full day school yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy langsung menuai pro dan kontra dalam masyarakat khususnya dari kalangan dunia pendidikaan.
Gagasan full day school rencananya akan diterapkan pada pendidikan dasar yakni untuk SD dan SMP. Full day School membuat jam sekolah lebih lama dari biasanya, para siswa dan siswi berada di sekolah dari sekitar jam tujuh pagi sampai jam tiga atau empat sore. Tujuan full day school membuat anak memiliki kegiatan di sekolah dibandingkan berada sendirian di rumah saat orang tuanya masih bekerja.
"Dengan sistem full day school ini secara perlahan anak didik akan terbangun karakternya dan tidak menjadi 'liar' di luar sekolah ketika orang tua mereka masih belum pulang dari kerja," kata Muhadjir Effendy di Universitas Muhammadiyah Malang, Minggu (7/8) sebagaimana dilansir kantor berita Antara.
Mendikbud Muhadjir Effendy (Foto: FB Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI)
Disamping menghindari anak-anak dari kebiasaan liar tanpa pengawasan, menurut Muhadjir Effendy dengan menambah waktu anak di sekolah, anak-anak SD dan SMP bisa menyelesaikan tugas-tugas sekolah dan mengaji sampai dijemput orang tuanya setelah jam kerja.
Dasar wacana full day school berasal dari sejumlah sekolah swasta yang sudah menerapkannya. Dalam penilaian Muhadjir Effendy, full day school membantu anak-anak dalam pengembangan karakternya. Menurut Mendikbud yang baru saja menggantikan Anies Basweadan itu, sistem full day school banyak memberikan kesempatan kepada pihak sekolah untuk menanamkan pendidikan karakter kepada peserta didik sesuai dengan program Nawacita pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sekali lagi, menurut Muhadjir Effendy, full day school, menghindari penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di luar jam sekolah.
Catatannya, kelebihan full day school memberi waktu libur akhir pekan kepada anak-anak. Pasalnya, full day school membuat Sabtu dan Minggu jadi hari libur buat anak-anak sehingga bisa berkumpul dan berinteraksi dengan orang tua masing-masing. Namun, apakah semua orang tua siswa memiliki jam kerja yang sama. Petani, buruh, nelayan tentu berbeda pola serta jam kerjanya dengan pegawai yang menerapkan pola kerja jam kantor.
Para siswa-siswi SMP sedang jalani proses kegiatan belajar di kelas (Foto: FB Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI)
Meskipun demikian, pihak kementerian pendidikan dan kebudayaan tetap akan menguji sejauh mana ketahanan peserta didik untuk menjalani full day school. Saat ini Muhadjir Effendy menyatakan pihaknya masih perlu melakukan uji coba sambil mempersiapkan peraturan menteri alias perman. Sebab, wacana full day school, sudah mendapat lampu hijau dari Presiden Jokowi dan Wapres JK.
"Bapak Presiden sangat mengapresiasi. Wapres juga setuju. Tinggal saya nanti yang susun programnya," pungkas Muhadjir Effendy.
Betapapun mulianya tujuan dibalik sistem full day school, pemerintah seyogyanya perlu hati-hati menerapkannya. Sebab, usia sekolah khususnya pendidikan dasar, bukanlah waktu ideal untuk menekan serta membebani anak-anak dengan pelbagai aktivitas yang diklaim sebagai 'pembelajaran'. Anak-anak bukanlah bank yang setiap saat harus diisi dengan beragam metode atau mata pelajaran. Biarkanlah anak-anak bermain dan belajar dengan dunianya sendiri, sehingga dari situ mereka menemukan dirinya, demikian prinsip tertinggi pendidikan manusia.
BACA JUGA:
- Buya Syafii: Muhadjir Lebih Berpengalaman daripada Anies Baswedan
- Terungkap Alasan Anies Baswedan Dicopot
- Selasa Malam, Anies Baswedan Diberitahu Akan Dicopot
- Menggetarkan, Surat Perpisahan Anies Baswedan kepada Para Guru Seluruh Indonesia
- Kunjungi Lokananta, Mendikbud Anies Baswedan Dengarkan Pidato Bung Karno
Bagikan
Berita Terkait
Jokowi Masih Pemulihan, Eks Menko Muhadjir Bertemu 1 Jam Doakan Kesehatan

Menko PMK Sebut Jemaah Meninggal Tahun Ini Menurun

Menko PMK Dukung Mahasiswa Pakai Pinjol Buat Bayar Kuliah

Terima Banyak Laporan Kecurangan, Menko PMK Bentuk Satgas Pengendalian PPDB

Pemudik Jangan Bawa Pendatang Baru, Menko PMK: Angka Pengangguran Cukup Tinggi

Rincian 12 Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek KM 58: 7 Pria, 5 Perempuan

Banyak Pemudik Enggak Kebagian Tiket, Menko PMK Minta Kapal ke KSAL

Hakim MK Panggil Empat Pembantu Jokowi di Sidang PHPU

Menko PMK Sebut Doni Monardo Sudah Sakit Sejak Tangani Pandemi COVID-19

Jokowi Setujui Pemberian Bantuan untuk Korban Gagal Ginjal Akut
