Evakuasi WNI, Tim Satgas Diperiksa di Perbatasan Yaman

Pemberontak Muslim Syiah mengangkat senjata, menolak serangan udara di Sanaa. (foto: Antara Foto)
MerahPutih Nasional- Keberangkatan Kepala Satuan Tugas Tim Penyelamat Warga Indonesia (Kasatgas) ke Yaman, Senin (6/4), kemarin, dilepas Kedubes RI, Wajid Fauzi di Jeddah.
Hal inilah yang ditegaskan oleh Kombes Pol Krishna Murti. Ia mengatakan, pukul 09.30 waktu setempat, tim penyelamat Warga Negara Indonesia (WNI) memasuki daerah perbatasan Yaman. Ketika itulah mereka sempat dilakukan pemeriksaan, dokumen paspor oleh petugas keamanan yang berada di daerah perbatasan Negara Yaman tersebut.
"Alhamdulillah tidak ada kendala dalam pemeriksaan tim penyelamat WNI ini," ungkap Kombes Pol Krishna Murti saat dihubungi wartawan dijalan Trunojoyo Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Selasa (7/4).
Kemudian tim Satgas tetap melanjutkan perjalanan menuju Hudaedah, tepatnya di wilayah Harrad dilakukan pemeriksaan selama kurang lebih empat jam oleh petugas dan semua tim yang berada di bus disuruh turun untuk membuka bagasi dan barang bawaannya masing masing.
Dalam pemeriksaan tersebut, petugas menyita obat-obatan yang dibawa dari pudokes Mabes Polri serta baju anti peluru yang berjumlah 12 buah juga disita oleh petugas, sehingga tidak diperkenankan untuk dibawa. (Baca: Pengiriman Bantuan ke Yaman Diblokir)
Selama pemeriksaan berlangsung, semua tim yang berada dibus untuk mengikuti petugas sempat berhenti di pos, dimana banyak orang dan petugas bersenjata, namun hanya berlangsung 10 menit dan seluruh tim tidak turun hanya sopir dan kernet Bus yang turun di pos. Selanjutnya, seluruh tim dibawa ke sebuah kamar hotel di wilayah Harrad tepatnya dilantai dua. Disitulah perasaan sudah mulai gelisah, karena dikamar itulah dilakukan interograsi oleh petugas dan dikelilingi warga masyarakat yang bersenjata kurang lebih selama satu jam.
Petugas menanyakan siapa yang menjadi Ketua tim maka pertanyaan tersebut dijawab oleh saudara Rahmat sebagai intelpreter.
Namun sebagai Ketua Tim, Susapto tidak tinggal diam, dengan lantangnya ia menjawab, bahwa dirinya sebagai Ketua Tim. Ia mengatakan kepada petugas tersebut bahwa tujuannya ke Yaman dalam rangka misi kemanusiaan untuk mengevakuasi dan membantu Warga Negara Indonesia yang saat ini masih berada di Yaman. (Baca: Palang Merah: Yaman Butuh Gencatan Senjata)
"Alhamdulillah berkat selawat dan tasbih serta pertolongan Allah semua tim diperbolehkan untuk melanjutkan perjalanan," kata Krishna.
Selama perjalanan menuju Hudaedah ada 11 titik point pengecekan, namun yang dilakukan pemeriksaan hanya 5 titik cek point saja, dan akhirnya pada pukul 17.30 waktu setempat, tim Satgas tiba di hudaedah dan menginap dihotel bergabung dengan tim yang berada di Hudaedah. (gms).
Bagikan
Berita Terkait
DPR Kecam Serangan Israel ke Qatar, Sebut Bisa Memicu Konflik di Timur Tengah

[HOAKS atau FAKTA]: Timur Tengah Dilanda Konflik, Jepang Jadi Tuan Rumah Ronde ke-4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
![[HOAKS atau FAKTA]: Timur Tengah Dilanda Konflik, Jepang Jadi Tuan Rumah Ronde ke-4 Kualifikasi Piala Dunia 2026](https://img.merahputih.com/media/57/d0/8c/57d08c3fee3c64f99085a4c1f055984c_182x135.jpeg)
[HOAKS atau FAKTA]: Perang Dunia Ketiga Berpotensi Terjadi, Prabowo Pastikan Indonesia Siap Terlibat
![[HOAKS atau FAKTA]: Perang Dunia Ketiga Berpotensi Terjadi, Prabowo Pastikan Indonesia Siap Terlibat](https://img.merahputih.com/media/24/2c/a3/242ca32d2ea1de58f86a73dcc3fbde75_182x135.jpeg)
Konflik Palestina-Israel Terus Berlangsung: Pendekatan Non-State Actor Punya Perang Penting

Konflik Timur Tengah Berkepanjangan Ancam Harga Minyak Mentah, Pemerintah Diminta Siapkan Skenario

Pemerintah Diminta Lakukan Lobi Demi Perdamaian Dunia di Forum Multilateral

Perang Iran-Israel Goyang Dunia, DPR Sebut Penerbangan Internasional Terganggu Parah

WNI Berbondong-bondong Meminta Dievakuasi dari Lokasi Konflik Iran-Israel

KBRI Wanti-wanti WNI di Amerika Serikat, Tidak Ikut Unjuk Rasa dan Hindari Provokasi Terkait Konflik Timur Tengah

Selat Hormuz Ditutup Iran, Rakyat Kecil di Indonesia Makin Menjerit Karena Harga Minyak berpotensi Melonjak
