Menteri Perdagangan Blunder dalam Mengeluarkan Kebijakan Impor


Mendag Thomas T Lembong (kiri) berbincang dengan Menperin Saleh Husin (kanan) dan Kepala BKPM Franky Sibarani saat menghadiri Sosialisasi Desk Khusus Investasi (ANTARA FOTOHumas Kemendag)
MerahPutih Ekonomi - Menteri Perdagangan Thomas Lembong turut menciptakan destabilitas dengan mengambil langkah kebijakan impor garam dan bersitegang dengan Menteri KKP Pujiastuti. Thomas Lembong disebut-sebut sebagai pendatang baru yang tak memiliki basis pendukung dari parta politik.
Direktur Riset Setara Institute Ismail Hasani menjelaskan seharusnya kegaduhan yang diciptakan Lembong juga membuat kinerja kabinet turut terganggu. Seharusnya hal itu tidak perlu dilakukan oleh Menteri Lembong dengan mengimpor garam keluar negeri.
"Ditambah lagi selain soal impor garam, Lembong juga melakukan impor beras, yang justru kontraproduktif dengan gagasan swasembada pangan, menjadi prioritas Jokowi," kata Ismail saat ditemui usai memberikan keterangan pers mengenai Laporan Studi Kualitatif tentang Reshuffle Kabinet II: Kinerja Kabinet Kerja, di Kantor Setara Institute, Jakarta Pusat, Minggu (15/11).
Ismail mengakui banyak kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Lembong aturan-aturan tentang impor beras dan garam dari luar negeri tanpa dikonsultasikan oleh kementeri terkait dan sangat mengganggu serta dibahas betul dalam rapat kabinet.
"Selain itu dia tidak memiliki dukungan politik yang kuat, dalam waktu yang sedikit menurut saya dia sudah membuat suatu kegaduhan di dalam kabinet kerja," tuturnya.
Menurut Ismail dari hasil penelusuran, dua bulan terkait dengan kebijakan-kebijakannya yang tidak terkoordinatif, selama ini pemerintah masih berdebat mengenai impor beras ternyata beras datang. Seharusnya fungsi dari kementerian Perdagangan harus dapat mengontrol pasar dan terus berkoordinasi dengan kementerian-kementerian terkait.
"Saya kira kedepannya Menteri Lembong harus dapat berkoordinasi dengan kementerian lain agar tidak 'blunder' dalam mengeluarkan kebijakan mengenai urusan urusan perdagangan," tandasnya.(abi)
Baca Juga:
- Jadikan Jokowi Brand Ambassador, Thomas Lembong Ingin Tiru Korea
- Thomas Lembong Ngarep Indonesia Punya Cold Storage Besar 3 Kali Lipat Lapangan Bola
- Thomas Lembong dari Bankir jadi Menteri Perdagangan
- Ketua IKAPPI Minta Menteri Perdagangan Perhatikan Pasar Tradisional
- Usai Sertijab Rahmat Gobel dan Thomas Lembong Selfie Bareng Wartawan
Bagikan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Tunjuk Gatot Nurmantyo dan Rocky Gerung Jadi Menteri
![[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Tunjuk Gatot Nurmantyo dan Rocky Gerung Jadi Menteri](https://img.merahputih.com/media/fc/d5/55/fcd555e9078ff93ad579aff8d26dceae_182x135.png)
SETARA Institute: Komisi Reformasi Kepolisian Harus Jadi Instrumen Transformasi, Bukan Sekadar Simbolis

Prabowo Lantik Djamari Chaniago Jadi Menko Polkam, PKS Ingatkan Tantangan Berat

Anggota DPR Deng Ical Desak Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Mundur dari Wamen Komdigi

Bukan Tugas Enteng, Menkopolkam Djamari Chaniago Diharap Jaga Stabilitas Politik dan Keamanan di Tengah Krisis Kepercayaan Publik

Profil Sosok Rohmat Marzuki, Wakil Menteri Kehutanan Baru Pilihan Prabowo

Pernah Pimpin Sidang Ferdy Sambo Kini Jadi Penasihat Khusus Presiden, Siapa Ahmad Dofiri?

Pesan Khusus Presiden Prabowo untuk Djamari Chaniago: Gunakan Sisa Umur untuk Bangsa

Kursi Menteri BUMN Kosong setelah Erick Thohir Jabat Menpora, Mensesneg: Kemungkinan Diisi Wakil Menteri

Punya Harta Rp 261 Miliar, Aset Kepala KSP M. Qodari Tersebar di Jakpus, Palangka Raya, hingga Lombok Utara
