Donald Trump Suarakan Penutupan Masjid di AS
 Luhung Sapto - Selasa, 17 November 2015
Luhung Sapto - Selasa, 17 November 2015 
                Bakal calon presiden AS dari Republik Donald Trump mengacungkan jempolnya saat tiba untuk menjadi juri di Mahkamah Agung Manhattan, New York, Senin (17/8). (ANTARA FOTO/REUTERS/Lucas Jackson)
MerahPutih Amerika - Bakal calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, mengatakan Amerika Serikat harus "benar-benar melakukan pertimbangan" untuk menutup sejumlah masjid. Hal ini sebagai bagian dari upaya mencegah serangan garis keras di negara itu.
"Kita harus mengawasi dan meneliti masjid-masjid itu, karena banyak pembicaraan terjadi di tempat-tempat itu," kata Trump kepada stasiun televisi MSNBC, Senin (16/11) waktu New York, AS.
Pascaserangan yang menewaskan 129 lebih orang di Paris, Sabtu (14/11) lalu tercatat sebanyak 19 negara bagian di AS menolak masuknya pengungsi asal Suriah. Ke-19 negara bagian itu adalah Alabama, Michigan, Texas, Arkansas, Indiana, Louisiana, Mississippi, Arizona, Florida, Georgia, Illinois, Massachusetts, Nebraska, North Carolina, Ohio, Oklahoma, Tennessee, New Hampshire, dan Wisconsin.
Kecuali New Hampshire, Alabama, dan Michigan negara bagian yang menolak pengungsi asal Suriah merupakan basis pendukung Republik. Namun, New Hampshire, Alabama, dan Michigan yang merupakan basis pendukung Demokrat, partai penyokong Barack Obama, turut bersuara sama dengan kubu Republik.
Gubernur Texas Greg Abott, Gubernur Arkansas Asa Hutchinson, Gubernur Indiana Mike Pence, Gubernur Louisiana Bobby Jindal, dan Gubernur Mississippi Phil Bryant mengatakan tak lagi mendukung program Presiden Obama untuk menerima 10.000 pengungsi asal Suriah. Lima Gubernur ini berasal dari Partai Republik.
Gubernur New Hampshire yang berasal dari kubu Demokrat, Maggie Hassan, menyuarakan suara sama dengan para gubernur kubu Republik itu. Hassan meyakini pemerintahan Obama mesti "menunda penerimaan pengungsi dari Suriah" sampai bisa memastikan proses pemeriksaan seketat mungkin.
Sementara itu Presiden AS Barack Obama menyatakan tidak seharusnya AS menolak pengungsi asal Suriah. "Pengungsi ini juga korban terorisme. Membanting pintu di depan wajah mereka sama dengan pengkhianatan terhadap nilai-nilai kita," katanya.
BACA JUGA:
- Obama Sindir Politisi yang Tolak Pengungsi Muslim
- Obama: Seharusnya AS Tetap Terima Pengungsi Suriah
- Prancis Balas ISIS lewat Serangan Udara
- Serang Wanita Muslim, Mahasiswa AS Ditangkap
- Wanita Muslim di Inggris Diteriaki "Pelacur ISIS"
Bagikan
Berita Terkait
Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
 
                      Indonesia Harapkan Amerika Kenakan Tarif Ekspor Minyak Sawit 0 Persen Seperti ke Malaysia
 
                      Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
 
                      Trump dan Xi Jinping Bakal Bertemu di Korea Selatan, Kedua Menlu Lakukan Pembicaraan Telepon
 
                      Hadiri KTT ASEAN di Malaysia, Donald Trump Lempar Pujian untuk Kepemimpinan Negara ASEAN
 
                      Donald Trump Puji Prabowo, Sebut Bantu Amankan Perdamaian di Timur Tengah
 
                      44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian
 
                      Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
 
                      Bikin Kontroversi Lagi, Donald Trump Ancam Pindahkan Laga Piala Dunia 2026 dari Boston
 
                      Perang Dagang AS dan China Makin Panas, Menperin Sebut Trump Ingin Investasi Lebih
 
                      




