Ditanya tentang Kekerasan terhadap Anak, Nur Mahmudi Menghindar


Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail (ketiga kiri) saat diskusi yang dilangsungkan, di Margo City, Depok, Selasa (8/12). (Foto: MP/Noer Ardiansyah)
MerahPutih Megapolitan - Maraknya pemberitaan kekerasan terhadap anak terus mengalir hingga saat ini, dan kecaman pun tiada henti-hentinya dari berbagai pihak. Begitu juga yang terjadi di Kota Depok. Dalam delapan bulan terakhir 2015 ini, sebanyak 287 kasus kekerasan terhadap anak telah terjadi dan ditemukan di kota tetangga Ibu Kota ini. Hal tersebut tentunya sangat kontras dengan julukan Depok sebagai Kota Layak Anak.
Dalam agenda Pemerintah Kota Depok yang dilangsungkan di salah satu pusat perbelanjaan ternama di sekitar Margonda, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail sempat dimintai komentar ihwal tersebut.
"Tanggapan apa? Iya kalau tindakan kekerasan harus dicegah," jawabnya dengan wajah yang bercucuran keringat akibat sengatan matahari di Margo City, Depok, Selasa (8/12).
Tidak sampai di situ, saat merahputih.com ingin melanjutkan pertanyaan yang lebih dalam, tiba-tiba wajahnya yang selalu terpampang di setiap baliho dengan senyuman khasnya, berubah menjadi sinis, dan pergi begitu saja tanpa meninggalkan sepatah kata pun. (ard)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Korban Kekerasan Seksual Anak Minta Elon Musk Hapus Tautan ke Gambarnya, Pihak Penjual Terdeteksi Berlokasi di Jakarta

Tega! Kepala Sekolah di Maluku Cabuli Siswa SD di Kebun Warga Hingga Hamil

Politikus DPR Desak Pemerintah Segera Blokir Roblox, Jerumuskan Masa Depan Anak ke Tindak Kekerasan

4 Anak Diduga Alami Kekerasan di Boyolali, Dikurung dan Dirantai

Anak di Bawah Umur di Cianjur Diperkosa 12 Orang, Polisi Harus Gerak Cepat Tangkap Buron

Anak Diterlantarkan di Jakarta Dalam Kondisi Memprihatinkan, Pemerintah Desak Polisi Segera Tangkap Orang Tua Korban

Pemprov DKI Desak Korban Kekerasan Perempuan dan Anak Berani Bersuara, Jangan Takut Melapor

Penembakan di Sekolah Austria, 10 Orang Tewas dan Mengejutkan Warga

Polisi Tangkap Satpam Diduga Bakar Seorang Anak di Tangerang

Cegah Insiden Daejeon Terulang, Pemerintah Korea Selatan Usulkan Undang-Undang Haneul, Wajibkan Cuti bagi Pengajar dengan Gangguan Kesehatan Mental
