Dibully, Rambut Wanita 19 Tahun Dicukur

Adinda NurrizkiAdinda Nurrizki - Selasa, 06 Januari 2015
Dibully, Rambut Wanita 19 Tahun Dicukur

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Internasional- Foto dan video penyerangan terhadap seorang remaja Amerika oleh sekelompok perempuan telah beredar luas di media online.

Seorang remaja 19 tahun, Cheyanne Willis, menceritakan bahwa ia diserang oleh sekelompok perempuan. Ia mengaku mengenal dua diantara sekelompok wanita itu.

Seperti yang dikutip AsiaOne, Willis diserang saat ia berada di kawasan pusat perbelanjaan. Sekelompok wanita itu menendang dan menampar wajahnya. Mereka bahkan menulis sesuatu di kening Willis dengan kata-kata kotor dengan eyeliner dan mencukur sebagian rambutnya.

Berdasarkan rekaman video tersebut, Willis terlihat sedang memohon dan menangis ketika si penyerang berteriak marah. Penyerang brutal itu mengambil tas dan bahkan ponsel serta SIM Willis dihancurkan. Mereka juga mengancam keselamatan nyawa Willis.

Willis Mengalami Trauma Berat

Karena insiden brutal ini, Willis dikabarkan mengalami trauma mendalam. Ia takut untuk berpergian keluar rumah dan bahkan takut untuk tidur.

“Aku bahkan takut untuk tidur karena pasti bermimpi buruk,” ujarnya kepada Daily Mail. “Aku berharap lebih baik mati. Aku berharap mereka membunuhku. Aku tidak ingin hidup lagi.”

Pacar Willis, Gardner (20) diduga terlibat dalam penyelangan ini. Sebelum penyerangan, Gardnerlah yang mengantar Willis ke pusat perbelanjaan tersebut. Cheyenne Fisher (21) juga diduga sebagai pelaku peyerangan tersebut.

Fisher awalnya mengatakan bahwa Willis telah mencuri mobilnya dan melayangkan tamparan terlebih dahulu, namun video tersebut tidak menunjukkan adanya indikasi bahwa Willis yang menyerang.

#Kriminal #Bullying
Bagikan
Ditulis Oleh

Adinda Nurrizki

Berita Terkait

Indonesia
Aturan Antiperundungan di Sekolah Terbit Tahun Depan, Peran Guru dan BK bakal Dimaksimalkan untuk Pencegahan
Selain memperbarui regulasi, pemerintah juga menyiapkan surat edaran bersama 5 kementerian memperkuat pembangunan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman.
Dwi Astarini - Minggu, 23 November 2025
Aturan Antiperundungan di Sekolah Terbit Tahun Depan, Peran Guru dan BK bakal Dimaksimalkan untuk Pencegahan
Indonesia
Pramono Anung Lantik 673 Kepala Sekolah, Minta Sekolah Bebas Perundungan
Gubernur DKI Pramono Anung tegaskan komitmen pencegahan bullying serta penguatan mutu pendidikan di Jakarta.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 19 November 2025
Pramono Anung Lantik 673 Kepala Sekolah, Minta Sekolah Bebas Perundungan
Indonesia
Marak Kasus Bullying, Sekolah Harus Punya Ahli Psikolog
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani mengingatkan pentingnya sekolah memiliki ahli psikologi profesional.
Frengky Aruan - Senin, 17 November 2025
Marak Kasus Bullying, Sekolah Harus Punya Ahli Psikolog
Olahraga
Siswa SMPN di Tangsel Tewas Akibat Perundungan, DPR RI: Sekolah Wajib Memastikan Keamanan Pelajar
Seorang siswa kelas I SMP Negeri di Tangerang Selatan, MH (13), meninggal dunia setelah mengalami luka serius di kepala yang diduga akibat perundungan oleh teman sekelasnya
Frengky Aruan - Senin, 17 November 2025
Siswa SMPN di Tangsel Tewas Akibat Perundungan, DPR RI: Sekolah Wajib Memastikan Keamanan Pelajar
Indonesia
Siswa SMP di Tangsel Tewas Diduga Akibat Bully dan Viral, Polisi Lakukan Investigasi Cari Bukti Pidana
Penyidik Polres Tangsel telah mendatangi sekolah untuk meminta keterangan kepala sekolah, wali kelas, serta saksi pelajar yang mengetahui kejadian.
Frengky Aruan - Minggu, 16 November 2025
Siswa SMP di Tangsel Tewas Diduga Akibat Bully dan Viral, Polisi Lakukan Investigasi Cari Bukti Pidana
Indonesia
Jangan Biarkan Perundungan di Sekolah, Dampak Bullying Akan di Luar Kendali
Upaya deteksi dini dan respons cepat dalam menangani kasus perundungan, penting dilakukan untuk mencegah dampak yang lebih buruk dari perilaku perundungan tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 11 November 2025
Jangan Biarkan Perundungan di Sekolah, Dampak Bullying Akan di Luar Kendali
Indonesia
Berkaca dari Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta, Pramono: Bullying Tidak Boleh Terulang Kembali
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menegaskan, bahwa kasus bullying tak boleh terulang kembali. Hal itu berkaca dari kasus ledakan SMAN 72 Jakarta.
Soffi Amira - Senin, 10 November 2025
Berkaca dari Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta, Pramono: Bullying Tidak Boleh Terulang Kembali
Indonesia
Ingat Ya! Perundungan Bukan Candaan
KPAI menyoroti masih adanya kecenderungan masyarakat menormalisasi perilaku bullying dengan anggapan seperti itu hanya bercanda atau hal yang biasa di antara anak-anak.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 10 November 2025
Ingat Ya! Perundungan Bukan Candaan
Indonesia
Berkaca dari Kasus Ledakan di SMA 72, Pramono Harap Tak Ada Lagi Aksi Perundungan di Lingkungan Sekolah
Pramono enggan berkomentar langsung terkait dugaan bahwa pelaku ledakan di SMA Negeri 72 merupakan korban bullying
Angga Yudha Pratama - Senin, 10 November 2025
Berkaca dari Kasus Ledakan di SMA 72, Pramono Harap Tak Ada Lagi Aksi Perundungan di Lingkungan Sekolah
Indonesia
Polisi Selidiki Dugaan Bullying yang Jadi Motif di Balik Ledakan SMAN 72 Jakarta
Polisi kini menyelidiki dugaan bullying yang menjadi motif di balik ledakan SMAN 72 Jakarta.
Soffi Amira - Sabtu, 08 November 2025
Polisi Selidiki Dugaan Bullying yang Jadi Motif di Balik Ledakan SMAN 72 Jakarta
Bagikan