Di Balik Kisah Jalan Daan Mogot

Ana AmaliaAna Amalia - Rabu, 05 November 2014
Di Balik Kisah Jalan Daan Mogot

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih, Nasional - Jalan Daan Mogot, jalanan lebar yang terbentang dari Grogol hingga Tanggerang ini sangat terkenal di kalangan warga Jakarta. Sebagai salah satu jalan tersibuk di Jakarta, Daan Mogot menjadi jalan penghubung kawasan megapolitan antara Jakarta dan Tanggerang. Namun, taukah anda siapa pemilik nama Daan Mogot itu?

Elias Daniel Mogot (28 Desember 1928) atau dengan nama popular Mayor Daan Mogot merupakan salah satu pahlawan termuda dari bangsa ini. Meninggal di usia tujuh belas tahun, Mayor Daan Mogot sosok berpengaruh di balik peristiwa Lengkong Tangerang. Peristiwa berdarah itu bermula dari Resimen IV Tentara Republik Indonesia di Tangerang, pada 25 Januari 1946, Mayor Daan Mogot memimpin puluhan taruna akademi untuk mendatangi markas Jepang di Desa Lengkong dalam upaya melucuti senjata pasukan jepang. Daan Mogot didampingi sejumlah perwira, antara lain Mayor Wibowo, Letnan Soetopo, dan Letnan Soebianto Djojohadikusumo.


Semula proses pelucutan berlangsung lancar. Tiba-tiba terdengar rentetan letusan senapan dari arah yang tersembunyi. Senja yang tadinya damai jadi berdarah. Sebagian tentara Jepang merebut kembali senjata mereka yang semula diserahkan. Lantas berlangsung pertempuran yang tak seimbang. Karena kalah kuat, korban berjatuhan di pihak Indonesia. Sebanyak 33 taruna dan tiga perwira gugur dalam peristiwa itu. Sedangkan satu taruna lainnya meninggal setelah sempat dirawat dirumah sakit. Perwira yang gugur adalah Daan Mogot, Letnan Soebianto, dan Letnan Soetopo.
Peristiwa berdarah itu kemudian dikenal dengan nama Peristiwa Pertempuran Lengkong. Pada waktu itu Akademi Militer berpusat di Tangerang, sehingga banyak yang menjadi korban adalah Taruna.

Peristiwa Lengkong-Tangerang
Untuk mengenang Peristiwa Lengkong monumen Lengkong yang berada di wilayah BSD Serpong  dibangun berdampingan dengan Taman Daan Mogot itu berdiri pada 1993 di atas lahan seluas 500 meter persegi. Pada dinding prasasti monumen terukir nama-nama taruna dan perwira yang gugur pada peristiwa pertempuran. Sedangkan di dalam museumnya, terpampang foto-foto perjuangan para taruna militer di Indonesia berserta akademinya.
 
Meski jarang dikunjungi sebagai destinasi wisata, namun Monumen Lengkong kini dijadikan sebagai tempat peringatan peristiwa pertempuran Lengkong yang diperingati setiap 25 Januari. Bahkan, keputusan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu menetapkan peristiwa tersebut sebagai Hari Bakti Taruna Akademi Militer.  Hal itu dituangkan lewat Surat Telegram KSAD Nomor ST/12/2005 bertanggal 7 Januari 2005.
 
Peristiwa Heroik itu hanyalah tinggal sejarah, perjuangan dan pengorbanan Mayor Dan Mogot besrta puluhan Taruna lainnya yang gugur demi memperjuangkan bangsa kini hanya tinggal banguan tugu bisu yang  kurang perhatian..


Peristiwa Lengkong ini akan tampak kecil jika dilihat dari rangkaian perjuangan bangsa Indonesia merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Namun akan memiliki arti besar bila kita jadikan ukuran dari pengorbanan yang dapat dan patut diberikan bagi kepentingan bangsa.

#Daan Mogot #Pahlawan #Sejarah Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Ana Amalia

Happy life happy me

Berita Terkait

Indonesia
Fraksi Golkar Minta Rencana Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Ditinjau Kembali
"Jangan sampai sejarah ditulis oleh pemenang itu terjadi."
Wisnu Cipto - Selasa, 17 Juni 2025
Fraksi Golkar Minta Rencana Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Ditinjau Kembali
Tradisi
Mengapa Indonesia Punya Banyak Pahlawan Nasional? Sejarah Pemberian Gelar Pahlawan dan Kontroversi Panasnya
Gelar Pahlawan Nasional bukan cuma soal jasa, tapi juga politik dan kontroversi. Dari proses penetapan hingga perdebatan soal Soeharto—simak sejarah panjang dan panasnya di sini!
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Mengapa Indonesia Punya Banyak Pahlawan Nasional? Sejarah Pemberian Gelar Pahlawan dan Kontroversi Panasnya
Indonesia
Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Diklaim Sudah Disetujui, Bakal Habiskan Anggaran Rp 9 Miliar
Pembaruan buku sejarah Indonesia dilaksanakan mulai Januari 2025 dan ditargetkan rampung Agustus 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 01 Juni 2025
Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Diklaim Sudah Disetujui, Bakal Habiskan Anggaran Rp 9 Miliar
Indonesia
Tulis Sejarah Ulang Indonesia, Menbud Fadli Zon Libatkan 113 Penulis
Proyek penulisan ulang buku sejarah Indonesia
Wisnu Cipto - Senin, 26 Mei 2025
Tulis Sejarah Ulang Indonesia, Menbud Fadli Zon Libatkan 113 Penulis
Indonesia
AKSI Kritik Proyek Penulisan Ulang 'Sejarah Resmi', Disebut sebagai 'Kebijakan Otoriter untuk Legitimasi Kekuasaan'
Aliansi Keterbukaan Sejarah Indonesia menolak proyek 'sejarah resmi' oleh Kementerian Kebudayaan yang dinilai mengaburkan fakta sejarah dan menjadi alat legitimasi politik.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 19 Mei 2025
AKSI Kritik Proyek Penulisan Ulang 'Sejarah Resmi', Disebut sebagai 'Kebijakan Otoriter untuk Legitimasi Kekuasaan'
Tradisi
Kenapa Kita Halalbihalal sepanjang Bulan Syawal? Ini Asal-Usul dan Sejarahnya yang Jarang Diketahui
Cari tahu sejarah lengkap tradisi halalbihalal di Indonesia! Dari gagasan elite politik hingga budaya silaturahmi yang mengakar, semua terangkum dalam penelusuran sejarah yang menarik dan informatif.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 17 April 2025
Kenapa Kita Halalbihalal sepanjang Bulan Syawal? Ini Asal-Usul dan Sejarahnya yang Jarang Diketahui
Tradisi
Sultanah Nahrasiyah, Jejak Perempuan Pemimpin dari Samudra Pasai
Jelajahi kisah inspiratif Sultanah Nahrasiyah, ratu perempuan pelopor dari Samudra Pasai
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 14 Maret 2025
Sultanah Nahrasiyah, Jejak Perempuan Pemimpin dari Samudra Pasai
Tradisi
Petualangan Waktu ke Samudra Pasai, Melihat Kehidupan Masyarakat Pesisir di Kerajaan Besar Bercorak Islam di Sumatera
Temukan kisah inspiratif Samudra Pasai, kerajaan yang berhasil menyatukan budaya dan agama di tengah persaingan ketat. Pelajari strategi sukses mereka dan bagaimana kita bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 12 Maret 2025
Petualangan Waktu ke Samudra Pasai, Melihat Kehidupan Masyarakat Pesisir di Kerajaan Besar Bercorak Islam di Sumatera
Tradisi
Sejarah Libur Panjang Ramadan Anak Sekolah Masa Kolonial, Kisah-Kisah Seru Mengisi Waktu Libur
Mengapa libur sekolah saat Ramadan bisa panjang? Telusuri sejarahnya dari masa kolonial Belanda hingga tradisi serunya.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 05 Maret 2025
Sejarah Libur Panjang Ramadan Anak Sekolah Masa Kolonial, Kisah-Kisah Seru Mengisi Waktu Libur
Tradisi
Menelusuri Perbedaan Penentuan Awal Puasa di Indonesia: Sejarah, Tradisi, dan Keberagaman
Pelajari harmonisasi antara hisab dan rukyat, serta kisah sejarah yang membuktikan keindahan dalam keragaman
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 03 Maret 2025
Menelusuri Perbedaan Penentuan Awal Puasa di Indonesia: Sejarah, Tradisi, dan Keberagaman
Bagikan