Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris, Pengamat: Mereka itu Orang Lama


Foto Ilustrasi (Antara Foto//REUTERS/Thaier Al-Sudani)
MerahPutih Nasional- Satuan Datasemen Khusus 88/Anti Teror Mabes Polri, Minggu (8/3) menangkap dua orang terduga teroris di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Kedua terduga teroris berinisial Is warga desa Masamba dan RM warga Kelurahan Kasiguncu.
Dari tangan dua orang terduga teroris polisi mengamankan sepucuk senjata rakitan, sebuah magasin, puluhan butir peluru, sebuah bendera ISIS dan beberapa sepeda motor. Kedua terduga teroris tersebut diduga kuat merupakan jaringan Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Abu Santoso.
Menanggapi hal tersebut pengamat teroris, Wawan Purwanto menjelaskan, bahwa kedua orang terduga terosis yang ditangkap Densus 88/Anti Teror adalah jaringan lama yang kini masih terus beroperasi dan menyebarkan ide dan paham negara Islam.
"Mereka itu orang lama, bukan sel baru," kata Wawan saat dihubungi merahputih.com, Senin (9/3). (Baca: Densus 88 Antiteror Bawa 6 Terduga Teroris Poso ke Jakarta)
Wawan yang juga tim ahli di Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) menambahkan untuk mereduksi bibit-bibit radikalisme atas nama agama, pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan banyak lembaga, mulai dari Kementerian Agama, Organisasi Kepemudaan hingga organisasi keagamaan dan sosial masyarakat.
Namun demikian bukan perkara mudah untuk melakukan deradikalisasi dan mengikis gerakan radikal di tanah air. Terlebih prinsip-prinsip dan ajaran Islam dengan cara kekerasan dan radikal sudah mendarah daging dan diyakini betul oleh kelompok Mujahidin tersebut.
"Yang jelas butuh proses dan edukasi panjang. Kenapa? sebab ini kan soal keyakinan. Tidak semudah membalikkan telapak tangan," tandas Wawan.
Seperti diberitakan sebelumnya Densus 88 Antiteror pada tanggal 4 Maret 2015 telah menangkap 4 orang warga Poso, Sulawesi Tengah yang diduga kuat sebagai anggota teroris dan bergabung dengan Majelis Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Abu Santoso. Keempat orang yang ditangkap tersebut adalah Ar, Ml, dan AH yang merupakan warga Desa Masamba, serta MH yang merupakan warga Kecamatan Poso Pesisir. (Baca: Densus 88 Tembak Mati Tersangka Teroris di Sulawesi)
Saat ini Polri masih melaksanakan Operasi Camar Maleo 2015 yang fokus untuk menangkap kelompok teroris, dan berupaya memutus jaringan simpatisan kelompok bersenjata di Kabupaten Poso.Dalam operasi gabungan tersebut sebanyak 1.300 personel gabungan TNI dan POlri dikerahkan.
Selama operasi yang berlangsung lebih satu bulan itu, aparat keamanan berhasil menyita puluhan amunisi, selongsong peluru, bahan peledak dan sejumlah alat bukti lainnya yang diduga milik kelompok teroris. (bhd)
Bagikan
Berita Terkait
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris

ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri

Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor

DPR Desak Polri Usut Tuntas Kasus Ancaman Bom Pesawat Haji, Keamanan Nasional Jadi Taruhan

Mendarat Darurat di Kualanamu, Polisi Pastikan tak Ada Bom di Pesawat Saudia Airlines

Detik-detik ATC Kuala Lumpur Paksa Pesawat Saudia Airlines Mendarat di Kualanamu

Diancam Bom, TNI AU Pastikan 387 Penumpang Pesawat Saudi Airlines Selamat

Dapat Teror Lagi, Pesawat Saudi Airlines Diancam Bom hingga Mendarat Darurat di Kualanamu

Email Misterius Ancam Ledakkan Pesawat Haji, Densus 88 Koordinasi dengan Otoritas Arab Saudi

Pesawat Saudia Airlines Bawa 442 Jemaah Haji Saat Mendapatkan Ancaman Bom
