Chuck Blazer: Dari Koruptor Jadi Justice Collaborator
Mantan petinggi FIFA Chuck Blazer menjadi informan bagi FBI dan IRS (Foto Twitter)
MerahPutih, Sepak Bola-Tertangkapnya sembilan pejabat FIFA dan empat eksekutif perusahaan manajemen olahraga mengungkap bobroknya organisasi sepak bola terbesar, FIFA. Di balik terungkapnya kasus skandal megakorupsi asosiasi sepak bola tersebut nama Charles 'Chuck' Blazer muncul ke permukaan. Siapakah sosok Chuck Blazer?

Chuck Blazer (kiri), Presiden FIFA Sepp Blater, dan Ketua LOC Franz Beckenbauer (Foto: New York Daily News)
Mantan Petinggi FIFA
Blazer adalah mantan anggota komite eksekutif FIFA di Amerika (CONCACAF). Pria 70 tahun ini berhenti pada Mei 2013, menyusul hukuman selama 90 hari dari FIFA karena menerima suap US$20 juta (sekira Rp260 miliar; kurs US$1=Rp13.000 per dolar AS).
Blazer adalah teman karib Jack Warner, yang diciduk polisi di Hotel Baur au Lac, Zurich, Swiss, Rabu (27/5). Blazer mengenal Warner sejak 1984, tapi kedua makin akrab saat gelaran Piala Dunia 1986 di Meksiko. Bahkan, Blazer lah yang meyakinkan Warner untuk maju menjadi Presiden CONCACAF. Dan, setelah Warner menang pemilihan, ia ditunjuk menjadi Sekjen.

Foto lagalaxy.com
Mempopulerkan Sepakbola di Amerika
Chuck Blazer adalah orang yang berhasil mengangkat sepak bola sehingga menjadi olahraga yang populer di Amerika. Selama ini, orang Amerika lebih menyukai American Football ketimbang Soccer. Ia menjadi sosok kunci di balik kesuksesan kompetisi MLS di Amerika karena mengubah olahraga sepak bola menjadi industri.

Chuck Blazer (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Buzzfeed)
Kehidupan Glamor
Sukses MLS turut membuat kehidupan Chuck Blazer bergelimang harta. Ia bepergian naik pesawat jet pribadi dan mengendarai mobil Hummer. Menyewa kondominium mewah milik taipan Donald Trump di New York untuk kucing peliharaannya. Blazer berteman akrab dengan tokoh dunia seperti Presiden Rusia Vladimir Putin, politisi Partai Demokrat Hillary Clinton, Paus John Paul II, dan mantan pemimpin Afrika Selatan Nelson Mandela. Ia juga sering makan dan minum di restoran mewah kaum elite New York.

Foto: Twitter
Dijuluki 'Mr Ten Percent'
Chuck Blazer dijuluki 'Mr Ten Percent' alias 'Tuan Sepuluh Persen' karena mendapat komisi 10 persen dari setiap kontrak Concacaf saat menjabat sebagai Sekjen.
Dalam kurun 1996 sampai 2011, ia mengantongi komisi dari sponsorship dan hak siar yang totalnya US$15,3 juta, dari penjualan tiket pertandingan, penyewaan apartemen mewah, dan bagi hasil tempat parkir dan venue. Ia juga mendapat jutaan dolar dari posisinya sebagai Sekjen Concacaf.

Foto: Twitter @nytimes
Perekam Berbentuk Gantungan Kunci
Chuck Blazer menjadi 'justice collaborator' setelah FBI dan otoritas pajak Amerika Serikat, IRS, meyakinkannya untuk bekerjasama membongkar borok di tubuh FIFA. Sikap kooperatif Blazer dilatari kasus penggelapan pajak sehingga akhirnya ia mau bekerja sama 'menjebak' teman-temannya. Secara diam-diam, ia merekam percakapan dalam pertemuan penting dengan para petinggi FIFA dengan gantungan kunci yang sudah dipasang alat perekam mini.
Blazer mengaku bersalah atas tuduhan pemerasan dan suap. Atas kesalahannya, Blazer akan menerima hukuman 30 tahun terdiri dari; 10 tahun karena tidak melaporkan dana luar negeri dan hukuman 10 tahun untuk penggelapan pajak. Ia juga tertuduh untuk 10 kasus yang termasuk konspirasi pemerasan, konspirasi penipuan, dan pencucian uang dengan ancaman hukuman 10 tahun.
Bagikan
Berita Terkait
Restoran di Jakarta Jangan Nekat Masih Jual Daging Anjing, Banyak Cepu Berkeliaran
DPR RI Khawatir Fatwa MUI Tentang Pajak Daerah Akan Membuat Fiskal Daerah Indonesia Runtuh
KPK Terapkan Aturan Baru, Beli Barang Lelang Hasil sitaan dari Koruptor Bisa Dicicil
MUI Keluarkan Fatwa Soal Pajak, Dirjen Segera Tabayyun Biar Tidak Terjadi Polemik
Gerak Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan Bikin Penerimaan Pajak Tambah Rp 1,75 Triliun
Penerimaan Pajak Melambat, Ini Alasan Kemenkeu
Proses Pengesahan STNK Tahunan Tidak Perlu BPKB, Ini Syarat dan Mekanisme Lengkapnya
Pendapatan Daerah Hilang Besar, Pemprov DKI Dorong Evaluasi Insentif Kendaraan Listrik
Bekas Dirjen Jadi Tersangka di Jaksa Agung, Menkeu: Bantah Lagi Bersih-Bersih Ditjen Pajak
Kejagung Geledah Sejumlah Tempat Terkait dengan Dugaan Korupsi, DJP Hormati Proses Penegakan Hukum