Cemore Lagu Daerah Tangsel Sarat Harmonisasi Budaya


Pagelaran Budaya Betawi
MerahPutih Budaya- Nyanyian khas daerah merupakan salah satu bentuk warisan budaya leluhur yang mencerminkan khazanah masyarakat. Nyanyian yang banyak mengandung makna kearifan lokal yang tercermin dari nilai budaya dan perilaku masyarakat.
Kebanyakan lagu daerah menceritakan situasi lokal dan kebiasaan masyarakat disana. Kepribadian masyarakat dalam melestarikan alam dan kehidupan akur disuatu daerah.
Meskipun kurang digemari dan kurang mendapat perhatian dibandingkan lagu-lagu bergendre masa kini. Namun pesan dari sebuah lirik lagu daerah perlu dilestarikan sebagai pemersatu dan pendorong nilai etika dan estetika dalam sebuah komunitas masyarakat.
Pesan moral ini yang terekam dari sebuah lagu daerah asal Tangerang Selatan berjudul Tangsel Cemore (Cerdas Modern Religius). Lagu daerah berbahasa Betawi Ora (bahasa campuran budaya Cina, Betawi dan Sunda) ini, mencerminkan sebuah masyarakat berlatarbelang berbeda mampu mewujudkan sebuah tatanan sosial yang harmonis.
Lagu yang terinspirasi oleh permainan anak-anak Betawi zaman dulu "Deng en dengan" dan lagu permainan anak-anak Sunda "Cang uncang angge" oleh pengarangnya, Mpok Yupi, diarransemen baru sehingga terdengar lebih modern dan ceria.
Diharapkan dengan didendangkan lagu ini, masyarakat lebih memahami dan menggugah hati serta pikiran warga Tangsel yang multi etnis untuk terus melestarikan budaya dan nilai seni warisan nenek moyang.
Berikut cuplikan lagu Cemore yang sering ditampilkan dalam pentas budaya daerah tersebut. "Deng en deng an sirih sampan berduri duri, Mandi kembang kembang melati, Di Tangerang Tangerang Selatan. Kampung dewek yang paling nyaman, Desa rapi alamnya asri, Kota dagang, Dari Ciputat BSD Alam Sutera sampe Pamulang.
Deng en deng an sirih sampan berduri duri, Mandi kembang kembang melati, Di Tangerang Tangerang Selatan. Kaya budaya ayo dipiara, Tionghoa campur Sunda Betawi Ora, Bagen bae nama lo Ahong Mamat Adang ato Cecep, Budaya dewek Cokek Lenong sampe Topeng Blantek.
Deng en deng an sirih sampan berduri duri, Mandi kembang kembang melati, Di Tangerang Tangerang Selatan. Nong Rogayah Teh Neneng ama Mey Hwa, Saya resep ama semua orang Indonesia, Kaya Budaya, Bhineka Tunggal Ika. (fdi)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Penculikan di Taman Mangu, Pondok Aren, Pelaku Kena Ancaman Penjara 9 Tahun karena Menyiksa para Korban

Ledakan Hancurkan Gedung 4 Lantai Nucleus Farma, Kapolres Tangsel Pastikan Bukan Bom

TKP Ledakan Gedung Nucleus Farma Tangsel Steril, Gegana Tak Temukan Sisa Residu Bahan Peledak

Kejati Banten Jadi Mediator Polemik Penutupan Jalan Puspitek Serpong

Leony Soroti Anggaran Tangsel, Tokoh Muda: Saatnya Duduk Bersama Cari Solusi

Polemik Pajak Balik Nama Rumah Waris Leony Vitria, Ahli Hukum Pajak: Tarif Diatur UU HKPD

Ledakan di Pamulang Dipicu Kebocoran Tabung Elpiji 12 Kg

Lirik Lengkap Lagu Kalimantan 'Pemung Jae' yang Singkat Tapi Penuh Makna

Biaya Korban Ledakan Pamulang Ditanggung Pemkot Tangsel, Tapi Hanya yang Masuk RS

Patroli Skala Besar TNI/Polri hingga Masuk ke Gang Kecil, Tangerang Selatan dan Sekitarnya Aman dari Gangguan Perusuh
