Cagar Budaya Kramat Solear Tak Terurus, Sang Kuncen Beri Penjelasan

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Senin, 23 Januari 2017
 Cagar Budaya Kramat Solear Tak Terurus, Sang Kuncen Beri Penjelasan
Kondisi kawasan wisata ziarah Kramat Solear yang tidak terurus. (MP/Widi Hatmoko)

Kawasan wisata ziarah Kramat Solear yang berlokasi di hutan Solear, Desa Solear, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang kondisinya memprihatinkan seperti tidak terurus. Padahal, kawasan ini merupakan salah satu situs cagar budaya yang ada di Kabupaten Tangerang.

Kepala Seksi Kebudayaan pada Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) Kabupaten Tangerang Muhammad Syafei menjelaskan, sejauh ini tempat wisata ziarah Kramat Solear masih dikelola oleh desa dan warga sekitar. Ia juga mengungkapkan, hingga saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang belum memiliki payung hukum terkait pengelolaan situs-situs cagar budaya, atau tempat wisata seperti Pantai Tanjung Kait, Pantai Tanjung Pasir ataupun Pulau Cangkir.

"Sejauh ini, baik situs cagar budaya seperti tempat wisata ziarah Kramat Solear ataupun pantai yang ada di Kabupaten Tangerang masih dikelola perorangan, atau lembaga lain seperti Perhutani atau TNI Angkatan Laut. Karena belum ada payung hukum yang mengatur. Tapi kita sudah mengajukan Raperda tentang pengelolaan cagar budaya ini," ujar Muhammad Zyafei kepada merahputih.com.

Namun, menurut salah seorang warga pengelola kawasan wisata ziarah Kramat Solear Ade Gunawan atau Ade Kuncen, kenapa kondisi tempat wisata ziarah Kramat Solear tersebut kondisinya seperti kurang terawat, bukan tanpa sebab. Konon, kata Ade Kuncen, hutan Solear ini tidak bisa menerima tumbuh-tumbuhan di luar habitat yang ada di hutan tersebut.

Selain itu, kawasan ini juga tidak bisa menerima bangunan yang menghilangkan kondisi keaslian kawasan tersebut. Berdasarkan musyawarah para tokoh masyarakat Desa Solear, dari peristiwa tersebut disimpulkan, bahwa kawasan tersebut tidak mau menerima susatu yang bisa mengubah

"Dulu pernah dapat bantuan pohon dari pemerintah, tapi ditanam tidak ada yang tumbuh satupun. Pernah juga ada penambah bangunan di sekitar makam, tapi malah pemborong yang ngerjain proyeknya bangkrut. Makanya sampai sekrang begini aja," tandasnya.

#Hutan Solear #Kramat Solear #Wisata Tangerang
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.
Bagikan