Buntut Tewasnya Janda Bohay, Benarkah Tebet Sarang Pelacuran "Online"?

Fredy WansyahFredy Wansyah - Selasa, 14 April 2015
 Buntut Tewasnya Janda Bohay, Benarkah Tebet Sarang Pelacuran

Testimoni pelanggan janda bohay yang diunggah Mpih dalam akun twitternya @tataa_chubby. Dalam tersimoni tersebut sejumlah pelanggan puas dengan layanan ranjang Mpih.

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Kriminal - Menyusul penemuan mayat wanita bugil yang belakangan diketahui berprofesi sebagai pelacur daring (online) bernama Deudeuh Alfisahrin alias Mpih, kawasan padat penduduk di Jakarta Selatan ini mendadak ramai diperbincangkan. Tebet pun disebut-sebut sebagai salah satu sarang prostitusi terselubung. (BacaProstitusi "Online", Imbas Modernisme?)

Hal tersebut dikemukakan Rudi Valinka, pria yang berprofesi sebagai forensic auditor, ini mengatakan, rumah kos-kosan yang dijadikan ajang pelacuran bagi wanita panggilan dilakukan dengan cara mempromosikan diri melalui jejaring Twitter atau forum-forum “lendir”.

Lewat akun twitternya Rudi menyebut "Dulu sih pada dagangan di forum2 milis lendir.. sekarang lebih efektif pake twitter.. hebatnya walau BBM naik kurs juga.. tapi DC doi tetap," tulis rudi

Ditambahkan dia, yang mengatakan bahwa area di kawasan Tebet tempat para wanita untuk melakukan transaksi melacurkan dirinya berlokasi tidak jauh dari sebuah warteg. Di mana warteg tersebut yang biasanya dijadikan patokan oleh para pelanggan para PSK kos-kosan itu.

“Lokasinya gak jauh dari warteg warmo itu lah.. sbg clue .. setelah tewasnya tata kmrn kayanya pada tutup bookingan dulu yg lain,” ucap Rudi melalui akun Twitter @kurawa.

Dalam pandangan Rudi, Deudeuh Alfisahrin alias Tata atau akrab di sapa Mpih memilih memakai kos-kosan sebagai tempat prostitusi, sebagai langkah untuk menekan biaya transportasi, make up, hingga tak perlu lagi untuk menyewa ruangan ataupun tempat.

Ia mengatakan, "Tata ini kalo gak salah pelopor prostitusi di kosan sekitar Tebet. Dia jago dagang.. dia kurangi biaya transportasi n make up utk tekan harga," ujar Rudi di akun Twitternya. (Baca: Sebelum Tewas, Janda Bohay Mpih Mengenakan Gaun Pengantin)

Dalam sorotan Rudi, salah satu bentuk promosi yang dianggap dapat memberi nilai tambah bagi para pelacur kos-kosan tersebut adalah dengan jalan mengumbar testimoni dari pelanggan atas kepuasan layanan seks yang mereka berikan.

“Mereka senang kalau ada testimoni pelanggannya yang puas dan senang.. pasti langsung di brodkes.. maklum pesaing mulai banyak,” tutur Rudi.

Rudi menyebut bahwa kematian Mpih menurutnya adalah sebuah resiko yang harus ditanggung sebab janda bohay itu saat melakukan pekerjaan sebagai pelacur mempersilakan orang-orang yang tidak dikenalnya masuk ke area yang sangat pribadi.

"Tewasnya tata sdh jadi resiko dia atas pekerjaannya, mempersilahkan pria asing masuk ke kamar kan berarti sdh serahkan 1/2 nyawa," pungkas Rudi. (man)

#Deudeuh #Janda Bohay
Bagikan
Ditulis Oleh

Fredy Wansyah

Berita Terkait

Bagikan