Budayawan Kritisi Nawacita karena Tak Sertakan Karakter Kebudayaan ala Soekarno

Fredy WansyahFredy Wansyah - Jumat, 15 Mei 2015
Budayawan Kritisi Nawacita karena Tak Sertakan Karakter Kebudayaan ala Soekarno

Radhar Panca Dahana dalam acara talkshow "Menguji Nawacita di Tengah Daulat Pasar" di Birdcage, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (15/5). (Foto: MerahPutih/Rizki Fitrianto)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Nasional - Radhar Panca Dahana menegaskan sembilan program nawacita Jokowi tidak mewadahi karakter kebudayaan ala Tri Sakti Bung Karno.

"Dari sembilan itu, empat ekonomi, dua politik, kemudian militer dan lain-lainya. Nggak ada budayanya," ketus budayawan ini dalam acara talkshow "Menguji Nawacita di Tengah Daulat Pasar" di Birdcage, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (15/5).

Radhar memprediksi, sembilan program tersebut akan sulit diwujudkan dalam kondisi geopolitik global kekinian jika tidak memiliki kajian strategis kekuatan asing yang memengaruhi kekuatan politik global.

Lebih lanjut alumnus UI ini menyatakan, tiga sektor pilar dalam nawacita tidak dapat terlaksana. "Kalau campaign-nya berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, saya jamin tiga-tiganya nggak sampai," ujarnya.

Merahputih.com, hari ini, Jumat, mengadakan soft launching dan talkshow "Nawacita di Tengah Daulat Pasar" di Birdcage, Jakarta Selatan. Dalam diskusi hadir empat pembicara, yakni Siti Zuhro, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance Sri Hartati, perwakilan Panglima TNI Jenderal Moeldoko, dan Radhar Panca Dahana. (AB)

Baca Juga:

Pengamat: Setop Rekrut Politikus Kutu Loncat

Radhar Panca Dahana: Nawacita Gagal Sejak Pembuatan

Relawan Jokowi: Perlu Tiga Tahun Nawacita Terwujud 100 Persen

#Radhar Panca Dahana #Budayawan #Soft Launching Merahputih.com
Bagikan
Ditulis Oleh

Fredy Wansyah

Berita Terkait

Indonesia
Budayawan Banyumas Sebut Ucapan Ndasmu dari Prabowo Merupakan Kalimat Kasar
Budayawan dan sastrawan kondang asal Banyumas, Ahmad Tohari, angkat bicara terkait polemik kata 'ndasmu' yang diucapkan capres Prabowo Subianto, yang disebut sebagai bagian dari bahasa keseharian orang Banyumasan.
Mula Akmal - Jumat, 22 Desember 2023
Budayawan Banyumas Sebut Ucapan Ndasmu dari Prabowo Merupakan Kalimat Kasar
Indonesia
Ganjar-Mahfud Dapat Dukungan Seniman dan Budayawan Solo Raya
Ratusan seniman dan budayawan Solo Raya mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan bacapres dan bacawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dalam Pilpres 2024.
Mula Akmal - Selasa, 07 November 2023
Ganjar-Mahfud Dapat Dukungan Seniman dan Budayawan Solo Raya
Bagikan