Bos Twitter Balas Kritik Mantan Karyawan


Ilustrasi Twitter. (Foto: TechCrunch)
MerahPutih Teknologi - Seorang eksekutif senior Twitter membalas kritikan dari mantan karyawan Twitter tentang pendekatan perusahaan untuk keragaman etnis.
Manajer rekayasa Twitter, Leslie Miley menulis bahwa ia diminta untuk membangun sebuah alat yang akan mengklasifikasikan etnis calon perekrutan, dengan menganalisis nama terakhir mereka.
Dikatakan dalam BBC bahwa ide ini dimaksudkan untuk meningkatkan keragaman di antara staf.
Alex Roetter, Senior Vice President of Engineering Twitter mengatakan bahwa "rekayasa-driven, solusi kuantitatif" adalah "blind spot".
"Sebagai seorang insinyur, saya mengerti saran ini dan mengapa hal itu mungkin tampak logis," tulis mantan karyawan bernama Miley di sebuah blog.
Miley mengaku bahwa dirinya merupakan satu-satunya anggota Twitter yang merupakan keturunan Afrika Amerika dari tim kepemimpinan rekayasa Twitter.
"Namun, mengklasifikasi etnis dengan nama masih bermasalah, sebagaimana terbukti melalui nama saya,” ucap Miley.
"Apa yang juga saya bingungkan adalah pemikir yang dikatakan sangat canggih ini bisa mengandaikan bahwa masalah yang kompleks ini dapat diatasi dengan analisis nama," tambah Miley.
BACA JUGA: