Boneka Seks Rp32 Juta Hadir Sebagai Pengganti Istri


Ilustrasi Boneka Seks (Foto: Youtube)
MerahPutih Romansa - Boneka seks merupakan bagian dari industri teknologi yang semakin banyak diminati di era modern saat ini. Boneka seks hadir diciptakan dengan alasan untuk mengurangi perselingkuhan.
Tak terkecuali dengan negara Tiongkok. Banyak pria yang bersedia merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli boneka-boneka perempuan pemuas ‘syahwat’.
Boneka-boneka tersebut terbuat dari bahan berkualitas tinggi yang disebut thermoplastic elastomer, bahan semacam karet yang lebih lembut dari silikon.
Boneka tersebut pun harganya setara dengan satu sepeda motor ini. Satu boneka ini, harganya sekitar 2500 US Dollar 32,5 juta rupiah. Material yang ada di boneka ini memang jadi alasan dari mahalnya harga.
Boneka tersebut dinamai ‘156’, mengingat tingginya yang 156 centimeter ternyata mempunyai titik artikulasi, sehingga leher, tangan, maupun kaki, bisa digerakkan.
Sebagaimana dilaporkan South China Morning Post, Produsennya mengklaim, sensasi yang dirasakan ketika menggunakan boneka ini, jauh berbeda dengan boneka-boneka pemuas nafsu yang sudah ada.
Bahkan, boneka ini dipasarkan dalam keadaan plontos, sehingga konsumen bisa memberikannya wig sesuai selera.
Kaum pria di Tiongkok merasa boneka ini bisa jadi solusi untuk mereka yang jauh dari keluarga.
“Jujur saja, saya gampang saja mengeluarkan uang untuk menyewa pekerja seks komersial (PSK). Tapi, saya tentu tidak bisa berselingkuh dari istri saya,” tutur Liu, seorang karyawan pabrik mobil di Tiongkok. yang memiliki Boneka '156'.
Liu mengaku rela membayar mahal boneka ‘156’, meski harganya setara gajinya sebulan, karena merasa inilah boneka seks terbaik dan paling realistis yang ada di pasaran.
“Saya tidak mungkin bermain dengan boneka seks tiup murahan di pasaran. Tapi, sebagai seorang teknisi dan desainer, saya tidak bisa memungkiri bahwa boneka ini memang masih kurang dari detail wanita yang sebenarnya,” kata Liu.
“Salah satu alasan mengapa kita bermain seks dengan boneka, karena mereka menurut saja dengan maunya kita,” tambah Liu.
Alat pemuas 'syhawat' laris manis di Tiongkok, karena di sana hal tersebut menjadi sebuah kebiasaan umum, saat kaum pria bekerja di kota selama hari kerja, dan baru pulang ke rumah bertemu anak dan istri ketika akhir pekan.
Sekadar informasi tambahan, bisnis alat seks di Tiongkok diketahui semakin berkembang pesat, dengan nilai transaksi business to business diprediksi mencapai 200 miliar rupiah.
BACA JUGA:
Bagikan
Rendy Nugroho
Berita Terkait
Prabowo Perintahkan Menteri Gerak Cepat Lakukan Hilirisasi, Kerjasama Dengan China

PM Tiongkok Datang ke Indonesia, HBKB Sudirman-Thamrin Dihentikan Sementara

Jakarta Diproyeksikan Bakal Dibajiri Barang dari Tiongkok dan Vietnam

2 Train Set KRL Dari Tiongkok Kembali Datang, KAI Commuter Ingin Percepat Pengujian dan Sertifikasi

Apa Itu Virus HMPV: Gejala, Penyebaran, dan Cara Menghadapinya

31 Tahun Beroperasi, 'Niu An Cong' Kini Hadir di Indonesia

China Berharap Hubungan Dengan Indonesia Tambah Kuat

Tiongkok Sudah Punya Kereta Tanpa Rel Sejak 2018

Ekonomi Tiongkok Melambat, AS Mulai Tumbuh Baik

Lampion dan Dekorasi Naga Warnai Kota Solo
