BNPB Kirim Logistik ke Aceh dengan Hercules dan Cargo


Masjid Ulee Glee di Kec. Bandar Baru Kab Pidie Jaya runtuh akibat gempa 6.5 SR di Pidie Jaya (Foto: Twitter/Sutopo Purwo Nugroho)
MerahPutih Nasional - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mengkoordinir potensi nasional untuk membantu penanganan darurat pasca gempa bumi 6,5 SR di Kabupaten Pidie Jaya, Pidie dan Bireuen, Provinsi Aceh.
Kepala BNPB Willem Rampangilei, di Pidie Jaya, mengatakan bahwa sesuai arahan Presiden Jokowi, hari ini (8/12), masih dilakukan upaya pencarian dan penyelamatan korban. Willem menambahkan bahwa pencarian dilakukan tiga tim SAR dengan fokus ruko Merdu dan Bandar Dua.
"Priortas tanggap darurat sesuai arahan presiden adalah pencarian dan penyelamatan korban. Upaya ini dipimpin oleh Basarnas dengan dukungan TNI, Polri, BPBD dan relawan," kata Willem pada siaran pers yang diterima merahputih.com, Kamis (8/12).
Sementara, Kepala Staf Presiden Teten Masduki mengatakan, Presiden Jokowi juga meminta BNPB, kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk melakukan pendampingan dan pemberian bantuan selama masa tanggap darurat dan pemulihan. Presiden Jokowi meminta pengurusan korban ditangani sebaik-baiknya.
"Presiden juga meminta kebutuhan logistik, obat-obatan dan lain-lainnya di pos pengungsian ditangani secara baik," kata Teten.
Untuk mempercepat penanganan darurat, BNPB pada Kamis (8/12) mengirimkan bantuan logistik dan peralatan ke Pidie Jaya dengan menggunakan pesawat Hercules TNI AU dan pesawat cargo dari Lanud Halim Perdanakusuma ke Bandara Blang Bintang.
"Bantuan senilai Rp3,5 milyar berupa tenda pengungsi 20 peti, genset 2.800 watt 30 unit, velbed 100 unit, tenda gulung 1.000 unit, lauk-pauk, tikar, peralatan dapur, selimut dan lainnya. Pada Jumat (9/12) akan diterbangkan kembali bantuan logistik dan peralatan ke Aceh," tuturnya.
Menurut Teten, aktivasi posko telah dilakukan pada hari ini. Posko dipimpin oleh wakil bupati Pidie Jaya. Pendataan terus dilakukan oleh tim gabungan. Total jumlah pengungsi 11.142 jiwa. Mereka tersebar di rumah-rumah saudara atau kerabatnya dan di 28 titik pos pengungsian. Pendirian dan pemenuhan kebutuhan dasar bagi para pengungsi terus ditingkatkan dengan mendirikan pos dapur umum, pos kesehatan, dan dukungan sanitasi.
"Terkait kebutuhan peralatan, Kemen PU telah mengerahkan 4 tangki air, 70 hidran umum, 80 MCK mobile, alat berat (loader, stonebreaker, dan eskavator) dan sebagainya. Kementerian PU juga akan melakukan audit bangunan fasilitas umum seperti sekolah dan tempat ibadah.” tuturnya.
Data sementara terdapat 10.534 unit rumah rusak, di mana 2.015 rumah rusak berat, 85 rumah rusak sedang, dan 8.434 rumah rusak ringan. Sebanyak 105 ruko roboh, 19 ruko rusak berat, dan 55 masjid rusak berat. Beberapa bangunan seperti kantor pemerintah, sekolah, mushola dan lainnya terdapat kerusakan.
Untuk bantuan korban, Kementerian Sosial akan memberikan santunan kepada korban meninggal Rp15 juta per orang dan luka berat maksimal Rp5 juta per orang. Korban luka dirujuk di beberapa rumah sakit di Banda Aceh, Sigli, Bireuen, maupun rumah sakit lapangan. (Abi)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Akibat Banjir Besar di Bali, Infrastruktur Jalan hingga Pasar Rusak Parah

Korban Tewas Banjir di Bali Capai 16 Orang, Terbanyak di Kota Denpasar

Wapres Ke 10 dan 12 RI Jusuf Kalla Ikuti RDPU bahas RUU Pemerintahan Aceh

Bali Dilanda Banjir, Denpasar Terparah: 5 Korban Meninggal, 2 Orang Hilang Masih dalam Pencarian

Diharapkan Hujan Tidak seperti di Bali hingga Sebabkan Banjir, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca di Jawa Timur

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8

Gempa Dangkal Parigi Moutong Terasa Hingga Palu dan Poso, BKMG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Landa Parigi Moutong Sulteng Pagi Tadi, Sekolah Langsung Diliburkan

Gempa Afghanistan, Uni Eropa Nyatakan akan Kirim Bantuan meskiJaga Jarak dari Taliban

Gempa Afghanistan, Korban Tewas Bertambah Jadi 900, Tim Penyelamat Sisir Pegunungan Cari Penyintas
