Binatang Jalang Sepak Bola


Penjaga gawang Borussia Dortmund, Roman Weidenfeller, gagal menghalau tendangan pinalti Tevez, dalam pertandingan perdelapan final Liga Champions, Rabu (18/3). (Foto: Antara/Reuters/Ina Fassbender)
MerahPutih Sepak Bola - Dalam kehidupan sehari-hari, ungkapan-ungkapan (idiom) Barat -negara yang terkait dengan tradisi Inggris- bertolak belakang dengan ungkapan sehari-hari di Timur. Di Barat sana binatang kerap jadi pembanding yang akrab bagi manusia. Mereka menganggap semangat binatang lebih baik ketimbang manusia.
Daya juang itu bisa berarti semangat dan bisa berarti perilaku. Di Amerika Serikat, misalnya, idiom sehari-hari tidak melulu berkonotasi negatif. Banyak idiom berkonotasi positif. Ini menunjukkan bahwa ada nilai positif dalam diri binatang. (Baca: Sepak Bola Indonesia, Hanya Kolam Susu)
Contohnya beberapa idiom berikut. "When pigs fly", "Piggy Bank", "Piggy Back", "Sheepish", "Chicken", "Holy Cow!", "Swan Song", "Catnap", dan :Lion’s share". Tentu masih banyak lagi. Satu binatang yang paling akrab menjadi idiom di sana adalah "dog".
Wajar apabila Presiden UEFA Michel Platini menggunakan idiom binatang dalam penggambaran klub-klub Inggris yang gagal di Liga Champions. Miris dan tragis. Begitulah kira-kira yang ingin disampaikan Platini. Platini menyatakan bahwa tim-tim Inggris adalah singa pada musim dingin dan domba pada musim semi.
Pada tengah pekan ini, 18 dan 19 Maret, dua tim Inggris gagal melaju perempat final Liga Champions. Manchester City tumbang di kandang sendiri dari Barcelona dengan skor 0-1, sehingga gagal agregat 3-1 setelah pada pertandingan di Camp Nou tumbang 2-0. Begitu pula Arsenal, meski menang di kandang sendiri dengan skor 2-0, The Gunners kalah agresifitas gol. Hal ini sama seperti apa yang dialami utusan Inggris lainnya, Chelsea, pada pekan sebelumnya.
Di sisi lain, tokoh-tokoh pemikir filsafat maupun sosial tidak setuju apabila binatang dan manusia disamakan. Aristoteles, Ibnu Khaldun, Ibnu Sina, dan Karl Marx adalah di antara tokoh-tokoh tersebut. Secara konseptual mereka memaparkan bahwa manusia adalah mahluk yang memiliki akal. Fungsinya untuk berpikir, sehingga manusia mampu bertindak dengan cinta, kasih sayang, rasional, dan logis. Mampu membedakan hal-ihwal ini dan itu. Bukan bertindak secara nuluriah semata, selayaknya binatang.
Mungkin terbesit di benak ihwal pernyataan tokoh filsafat modern Rene Descartes. Descartes menyatakan, "Aku Berpikir Maka Aku Ada". Lantas bagaimana dengan binatang? Apakah binatang tidak ada? Bukan berarti binatang itu tidak ada secara jasad. Descartes, dalam paradigma eksistensialis, menyatakan bahwa keberadaan manusia menjadi terabaikan apabila ia tidak berpikir, tidak menggunakan akal. Selayaknya binatang, yang semakin hari semakin tersingkirkan oleh keberadaan manusia. Semakin hari ada saja jenis binatang yang punah.
Begitulah pertarungan sepak bola. Bagi tim yang menang, idiom singa tersematkan karena daya juangnya. Punya semangat hidup atau semangat menang yang sangat tinggi. Pada makna semangat itulah, penyair Chairil Anwar pun menggunakan binatang secara metaforis, "Aku Ini Binatang Jalang." Seperti idiom yang digunakan Platini. Tim pemenang, yang melaju ke perempat final Liga Champions tak ubahnya binatang jalang. Mereka tak perlu sedu dan itu. (Baca: Rekor Buruk Tim Inggris di Liga Champions)
Bagaimana tim yang kalah? Mereka yang kalah tak ubahnya domba. Tersingkir. Sebelum laga perempat final, tim-tim Inggris telah punah. (fre)
Bagikan
Fredy Wansyah
Berita Terkait
Barcelona Vs Olympiakos di Matchday 3 Liga Champions, Hansi Flick Harus Putar Otak Memutuskan Lini Depan

Jadwal Lengkap Matchday 3 Liga Champions 2025/2026: Dihiasi Duel Real Madrid Vs Juventus

Kalah dari PSG, Hansi Flick Janji Barcelona Terus Berjuang di Liga Champions

Arsenal Punya Peluang Juara Musim Ini dengan Kedalaman Skuad yang Dimiliki, Menurut Thierry Henry

Barcelona Sering Kebobolan di Menit Akhir, Hansi Flick Perlu Belajar dari Kesalahan

3 Pemain Buangan Manchester United Jadi Man of the Match Liga Champions, Mulai Menyesal?

Update Cedera Alisson Becker, Diragukan Tampil saat Laga Liverpool vs Real Madrid?

Rasmus Hojlund Cetak 2 Gol di Liga Champions, Jadi Sindiran Tajam untuk Manchester United

Kalah di Kandang Sendiri, Hansi Flick Akui Barcelona Beda Level dengan PSG

Biang Kerok Kekalahan Barcelona dari PSG Setelah Sempat Unggul
