Berteriak, Cara Pelayanan Pramusaji di Myanmar
Acara Discover Myanmar, mempertunjukan budaya-budaya dari Myanmar di London School of Public Relations, Jakarta, Senin, (1/6). (Foto: MerahPutih/Rizki Fitrianto)
MerahPutih Internasional - Traveller Arief Rahman dikejutkan dengan pelayanan pramusaji asal Myanmar. Dia menilai pramusaji tersebut terlihat sangat anggun dan slim.
Dia menjelaskan, ketika memesan makanan di sebuah rumah makan di Myanmar, para pelayan berteriak-teriak di hadapan para Konsumen. "Di Indonesia biasanya kan kita pakai nota bayar di kasir. Di sana nggak. Mereka langsung teriak-teriak datangi tempat kita duduk ke dapur. Pesanan kita apa," ungkapnya dalam acara Discover Myanmar, di London School of Public Relations, Jakarta, Senin (1/6).
Arief mengisahkan, saat dirinya travelling ke Myanmar, dirinya pernah dimarahi pihak PAGODA karena memberikan uang lecek. Padahal, dia mendapatkan uang tersebut dari kembalian di salah satu tempat penjualan di Myanmar.
"Lucunya nggak mau duit yang jelek dari tourish, tapi disana duitnya lecek-lecek. Masuk saya ke Pagodan tapi kok ditolak. Saya akhirnya nego-nego. Mungkin karena saya ngeyel jadi saya disuruh masuk gratis," ungkapnya sambil tertawa.
Selain masuk Pagoda dengan gratis, dia pun mengakui sangat takjub dengan keindahan Pagoda tersebut. Menurutnya, candi dari Abad Ke 9-10 tersebut masih sangat bagus. "Orang sana itu sangat apik. Yah meskipun ada kerusakan-kerusakan saat terjadi perang sedikit," tandasnya. (rfd)
Baca Juga:
London School of Public Relations Gelar Pertunjukan Budaya Myanmar
Rohingya Tak Diakui dalam Sensus, Aktivis HAM Kritik Myanmar
Bagikan
Fredy Wansyah
Berita Terkait
Junta Militer Myanmar Bombardir Acara Festival Buddha Tewaskan 32 Orang, 50 Luka-Luka
Junta Kembali Tetapkan Darurat Militer Jelang Pemilu Myanmar
Darurat Militer Dicabut, Junta Larang Partai Aung San Suu Kyi Ikut Pemilu Myanmar
Junta Cabut Status Darurat Militer Setelah 4,5 Tahun, Myanmar Segera Gelar Pemilu
Myanmar Kabulkan Amnesti Selebgram WNI yang Divonis 7 Tahun Bui
[HOAKS atau FAKTA]: WNI Jadi Korban Perdagangan Manusia, Indonesia Kobarkan Bendera Perang lawan Myanmar
Budidaya Anggur Rumahan Ubah Wajah Kampung di Jakarta Timur Jadi Hijau dan Produktif
Bantuan Medis Darurat Indonesia Buat Korban Gempa Myanmar Kemungkinan Diperpanjang
Polri Kirim Tim Medis ke Myanmar, Layani Lebih dari 1.100 Korban Gempa
Baznas Kirim 10 Ribu Sarung dan 100 Unit Genset ke Myanmar