Bertarung dengan Buaya di Bekasi

Ana AmaliaAna Amalia - Senin, 01 Februari 2016
Bertarung dengan Buaya di Bekasi

Foto: MerahPutih/Rizky Fitrianto

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Wisata - Siapa sangka Kota Bekasi ternyata memiliki destinasi yang cukup menarik. Terletak di Jalan Raya Serang Cibarusah, Desa Sukaragam, Kabupaten Bekasi, terdapat suatu tempat penangkaran ratusan buaya bernama Taman Buaya Indonesia Jaya.

Dengan luas tanah sekitar satu hektar ini, anda bisa melihat tiga jenis buaya yang berasal dari tiga wilayah di Nusantara yaitu buaya Kalimantan Selatan, buaya Palembang Sumatera dan buaya Irian Jaya. Untuk buaya Kalimantan Selatan adalah jenis buaya yang biasa hidup di air laut.

"Kalau buaya yang Kalimantan biasanya hidup di air laut. Tapi bisa juga di air tawar," ucap Warsidi (42) salah satu pengurus penangkaran buaya kepada merahputih.com, Minggu (31/1).

Di sana terdapat sekitar 500 buaya yang dipisah di lima kandang yang berbeda. Selain itu terdapat pula tempat khusus bagi yang ingin melihat atraksi debus dan pertarungan antara manusia dengan buaya.

"Dulu atraksi tersebut bisa dilihat setiap hari libur atau hari minggu. Tapi sekarang sebulan paling sekali. Apalagi pawangnya lagi ngurus istrinya di Rumah Sakit," ujarnya.

Wisata Lainnya

Selain bisa melihat buaya hidup secara dekat, anda juga bisa berekreasi di taman-taman yang telah disediakan. Ada juga dua kandang untuk dua ekor moyet abu-abu.

Saat masuk ke penangkaran buaya, anda akan disambut dengan sebuah patung buaya besar di halaman depan, bersebelahan dengan parkiran mobil dan motor. Ditempat wisata yang dibangun pada tahun 1990 ini, anda juga bisa membeli soulvenir khas Taman Buaya Indonesia Jaya seperti tengkorang monyet, atau buaya yang telah diawetkan.

Bagi yang ingin mengajak keluarga untuk datang kesana, anda hanya merogoh kocek sebesar Rp20.000 untuk orang dewasa dan Rp10.000 untuk anak-anak.

Namun sangat disayangkan, penangkaran buaya yang awalnya berada di daerah Pluit, Jakarta Utara ini memiliki kondisi yang cukup memprihatinkan. Beberapa buaya memiliki kecacatan ditubuhnya. Bau yang kurang sedap pun terkadang tercium saat mendekati kolam berisi buaya. Selain itu, sarana rekreasi anak pun sudah karatan bahkan ada yang tidak bisa digunakan. (yni)

 

BACA JUGA:

  1. Kecantikan Puteri Samudera di Pantai Watu Karang Pacitan
  2. Sayur Kalakan, Kuliner Pacitan yang Wajib Dicoba!
  3. Pantai Teleng Ria, Alternatif Wisata Pacitan Jatim
  4. Cucu Ketiga SBY Lahir Tepat di Hari Kesaktian Pancasila
  5. SBY Rayakan Kemerdekaan RI di Kampung Halaman
#Wisata Indonesia #Buaya
Bagikan
Ditulis Oleh

Ana Amalia

Happy life happy me

Berita Terkait

Fun
Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi
Jakarta Premium Outlets tidak hanya menjadi surga belanja bagi para pencinta fashion, tetapi juga memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi belanja kelas dunia.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi
Indonesia
Warga Panik, Buaya Sungai Cerucuk 3,3 Meter Nyasar Masuk Pemandian Umum
?"Buaya tersebut diduga berasal dari aliran Sungai Cerucuk karena lokasi pemandian warga tersebut juga merupakan aliran sungai Cerucuk."
Wisnu Cipto - Kamis, 10 Juli 2025
Warga Panik, Buaya Sungai Cerucuk 3,3 Meter Nyasar Masuk Pemandian Umum
Fun
4 Pariwisata Bahari di Pulau Enggano, Wajib Masuk Bucket List Traveling
Pulau Enggano memiliki berbagai wisata alam hingga bahari yang layak diacungi jempol karena keasliannya yang terjaga.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 28 Juni 2025
4 Pariwisata Bahari di Pulau Enggano, Wajib Masuk Bucket List Traveling
Indonesia
Bakal Ada Satgas Baru, Namanya Penanganan Buaya Liar
BPBD akan menjadi leading sektor satgas penanganan buaya dengan melibatkan berbagai institusi lain.
Wisnu Cipto - Rabu, 25 Juni 2025
Bakal Ada Satgas Baru, Namanya Penanganan Buaya Liar
Indonesia
Lanting Berdarah: Detik-Detik Samsul Selamat dari Terkaman Buaya Saat Bersuci di Sungai
Warga yang mendengar teriakan itu segera datang membantu
Angga Yudha Pratama - Minggu, 04 Mei 2025
Lanting Berdarah: Detik-Detik Samsul Selamat dari Terkaman Buaya Saat Bersuci di Sungai
Travel
Monumen Kapal Lampulo, Saksi Bisu Dahsyathya Tsunami Aceh
Monumen Kapal Lampulo menjadi ikon sekaligus pariwisata edukatif terkait bencana tsunami Aceh.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 26 Desember 2024
Monumen Kapal Lampulo, Saksi Bisu Dahsyathya Tsunami Aceh
Travel
5 Destinasi Wisata untuk Habiskan Pergantian Tahun di Sumatra Utara
Sumatra Utara punya segudang tempat wisata apik untuk dikunjungi saat libur Nataru 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 12 Desember 2024
5 Destinasi Wisata untuk Habiskan Pergantian Tahun di Sumatra Utara
Fun
3 Destinasi Sejuk Dalam Negeri untuk Liburan Akhir Tahun
Libur akhir tahun jadi waktu yang tepat untuk melepaskan diri sejenak dari kesibukan sehari-hari.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 20 November 2024
3 Destinasi Sejuk Dalam Negeri untuk Liburan Akhir Tahun
Travel
Kolaborasi dengan Kementerian Pariwisata, Denda Buat Jingle untuk Labuan Bajo
Musisi Denda persembahkan jingle untuk promosikan wisata Labuan Bajo.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 14 November 2024
Kolaborasi dengan Kementerian Pariwisata, Denda Buat Jingle untuk Labuan Bajo
Fun
IShowSpeed Belajar Kosakata 'Minggir Lo Miskin' di Yogyakarta
IShowSpeed belajar bahasa lokal saat berkunjung ke Yogyakarta.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 22 September 2024
IShowSpeed Belajar Kosakata 'Minggir Lo Miskin' di Yogyakarta
Bagikan