Belajar Membatik di Kampoeng Batik Palbatu
MerahPUtih Budaya - Kampoeng Batik Palbatu Berawal dari rasa keprihatinan tiga orang pemuda kreatif, Bimo, Iwan dan Hari atas tidak adanya kampung batik di wilayah Jakarta, maka dengan modal niat yang nekat, Hari sebagai eksekutor langsung mengimplementasikan gagasan yang brilyan itu dengan mendirikan Forum Komunikasi Pengembangan Kampung Batik Palbatu di wilayah Jalan Palbatu, Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan.
Meskipun sebenarnya saat itu belum ada satu orang pun yang bisa membatik. Namun, pada tahun 2011 atas nama Forum Komunikasi Pengembangan Kampung Batik Palbatu, mereka mulai berani mengadakan acara Kampoeng Batik Palbatu pada tanggal 21–22 Mei yang mengundang delapan belas (18) pengrajin batik dari daerah wilayah Jawa untuk datang ke Jakarta memberikan pelajaran membatik kepada para warga di wilayah Jalan Palbatu dan sekitarnya dengan tujuan untuk melestarikan budaya batik dengan tindakan nyata.
Dan kini, Kampoeng Batik Palbatu menjadi salah satu tempat tujuan banyak masayarakat khususnya para remaja yang tertarik untuk belajar membatik di Rumah Batik Palbatu yang resmi berdiri sejak tahun 2013 di Kampoeng Batik Palbatu.
Sebelum mulai membatik, Alat-alat dan bahan yang digunakan untuk membatik seperti canting dan pewarna serta kuas lebih dulu dipersiapkan. Bahan yang digunakan untuk proses mencating adalah malam atau sejenis lilin yang dipanaskan.
Setelah semua bahan dan alat yang diperlukan telah tersedia, sebelumnya kain yang telah dibuatkan motif terlebih dahulu dan barulah proses mencating mulai dilakukan, untuk bisa mendapatkan hasil yang memuaskan sangat diperlukan ketenangan, kesabaran dan teknik secara bersamaan. Proses membatik ini biasanya dilakukan 5-6 jam dari awal sampai akhir tergantung ukuran kain.
BACA JUGA: