Belajar Falsafah Hidup dari Cerita Dongeng Kancil dan Buaya

Selvi PurwantiSelvi Purwanti - Sabtu, 18 Maret 2017
Belajar Falsafah Hidup dari Cerita Dongeng Kancil dan Buaya
Ilustrasi Si Kancil dan Buaya (MP/Arie P)

Di era tahun 80-an, mendongeng sering dilakukan oleh ibu-ibu kepada anaknya, menjelang tidur. Mendongeng tidak sekadar menyuguhkan cerita kepada anak-anak, tapi jauh dari itu juga mengajarkan kebajikan lewat tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita dongeng tersebut.

Selain itu, mendongeng juga bisa menjadi pengaruh besar untuk menentukan sikap anak setelah dewasa nanti. Bahkan, untuk melatih anak-anak untuk bisa tampil berdialog di depan publik, salah satunya adalah dengan mengajak anak-anak untuk belajar mendongeng.

Nah, beberapa waktu lalu merahputih.com juga menyuguhkan beberapa artikel tentang dongeng-dongeng Nusantara. Kali ini, merahputih juga akan menyuguhkan cerita dongeng yang cukup familiar dan masih melegenda hingga saat, yaitu tentang Kancil dan Buaya. Dongeng kancil dan buaya ini bercerita tentang seekor kancil yang cerdik bersama puluhan ekor buaya.

Cerita kancil dan buaya ini sendiri berawal dari ketika suatu hari Kancil sedang berjalan-jalan ke hutan. Karena merasa haus, kancil pun mencari sungai untuk minum. Ketika sedang minum, kancil melihat di seberang sungai terdapat banyak pohon ketimun, buah yang sangat digemarinya.

Tapi sayangnya, arus sungai terlalu deras. Dan kancil sadar bahwa ia tidak mungkin berjalan atau berenang menyeberangi sungai itu untuk mendapatkan ketimun. Melihat hal itu, Kancil pun akhirnya berpikir keras. Ia mencari cara untuk bisa menyeberangi sungai yang arusnya deras tersebut.

Saat kancil sedang mengolah akal dan pikirannya, tiba-tiba ada sekelompok buaya yang berenang melewatinya. Melihat hal ini kancil pun mendapatkan ide yang cemerlang. Ia berusaha membujuk buaya, untuk memuluskan niatnya itu.

"Hai buaya buaya," teriak kancil dengan lantang.

"Aku punya makanan untuk kalian" lanjut kancil.

Para buaya itu pun berhenti. Salah seekor dari buaya-buaya itu menepi dan menghampiri Kancil.

"Hmm, kamu benar, kamu lah makanan kami," ucap buaya yang menghampiri kancil.

"Eit tunggu dulu," kata kancil.

"Ini aku punya makanan yang sangat banyak, bahkan masih terlalu banyak untuk kalian semua. Coba panggil teman-teman kalian yang lainnya, dan akan aku tunjukkan makanan itu," lanjut kancil, meyakinkan.

#Hari Dongeng Nasional #Dongeng
Bagikan
Ditulis Oleh

Selvi Purwanti

Simple, funny and passionate. Almost unreal
Bagikan