Bekas Teman Ahok Beberkan Kecurangan Pengumpulan KTP

Luhung SaptoLuhung Sapto - Rabu, 22 Juni 2016
Bekas Teman Ahok Beberkan Kecurangan Pengumpulan KTP

Kotak berisi KTP dukungan untuk Ahok (Foto: Noer Ardiansjah)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Megapolitan - Pada hari Minggu (19/6) Teman Ahok merayakan terkumpulnya 1 juta Kartu Tanda Penduduk (KTP) dukungan untuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok maju sebagai calon independen dalam Pemilukada DKI Jakarta 2017. Namun, proses pengumpulan KTP itu diduga sarat dengan kecurangan.   

Hal ini diungkapkan lima bekas relawan pengumpul data KTP dukungan untuk Ahok kepada wartawan di sebuah kafe di bilangan Cikini, Jakarta Pusat. Mereka adalah Richard Sukarno, Paulus Romindo, Khusnul Nurul, Dodi Hendaryadi, dan Dela Novianti.

Richard, yang menjadi juru bicara mewakili keempat rekannya, mengatakan Teman Ahok tidak demokratis dan transparan dalam keuangan. Pihaknya tidak pernah diberitahu dari mana uang didapatkan dan berapa jumlahnya. Selain itu, Teman Ahok telah berbohong kepada publik karena menyampaikan keterangan tidak sesuai fakta.

"Kami takut tersangkut perkara korupsi dengan ramainya berita adanya Indikasi uang Teman Ahok berasal dari aliran dana pengembang yang terkait dengan rencana reklamasi," kata Richard di kawasan Cikini, Jakarta, Rabu (22/6).

Richard membeberkan dirinya dipaksa mengejar target tertentu dengan bayaran tertentu. Untuk pekerjaannya, para penanggung jawab (PJ) kelurahan dibayar per 140 KTP per minggu sebesar Rp500.000 atau Rp2.000.000 per minggu dan jika mencapai target 140x4 minggu yaitu 560 KTP maka akan mendapat bonus Rp500.000.

"Karena dikejar target dan kami perlu tambahan uang serta tidak ada penjelasan yang jelas maka KTP yang kami kumpulkan kami dapatkan dengan bermacam macam cara," terang Richard. Menurut pengakuan Richard cara-cara tak sehat yang dilakukan seperti menggunakan data KTP yang dikumpulkan untuk program KKS Jokowi, membeli dari oknum-oknum kelurahan atau RT, barter KTP dengan sesama rekrutan Teman Ahok di wilayah lain, membeli KTP dari beberapa counter pulsa dan cara-cara yang lain.

"Hati nurani kami memaksa kami untuk secara terbuka menyampaikan kesaksian ini sebagai wujud permintaan maaf kami pada masyarakat," tukas Richard. 

Richard pun membantah pernyataan Teman Ahok yang mengatakan bahwa pengeluaran mereka untuk mengumpulkan 1 juta KTP hanya sekitar Rp2,5 miliar atau Rp5 miliar. Menurutnya, hitungan kasar uang yang dikeluarkan oleh Teman Ahok dalam satu tahun berkisar paling sedikit Rp12 miliar.

BACA JUGA:

  1. Sambut Satu Juta KTP, Teman Ahok: Semoga Saja Ahok Datang
  2. Gubernur Ahok Tegaskan Netralitas PNS dalam Pilgub DKI 2017
  3. Almisbat: Ahok Tidak Humanis Terhadap Rakyat Kecil
  4. Ahok Geram 'Teman Ahok' Digosipkan Terima Aliran Dana Reklamasi
  5. Junimart Girsang: Ada Aliran Dana Rp30 Miliar dari Pengembang Reklamasi kepada Teman Ahok

 

#Gubernur Ahok #Pilkada DKI Jakarta 2017 #Teman Ahok
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Ketua DPD Golkar Sumut Ambil Formulir Cagub Dari PDIP
PDI Perjuangan berencana mengusung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai bakal calon gubernur(cagub) di Pilkada Sumatera Utara 2024.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Mei 2024
Ketua DPD Golkar Sumut Ambil Formulir Cagub Dari PDIP
Bagikan