Beasiswa dan Prestasi, Bukti Nyata Kerja Keras Para Pemuda

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 28 Oktober 2016
Beasiswa dan Prestasi, Bukti Nyata Kerja Keras Para Pemuda
Enam Pemuda-pemudi Papua menerima Beasiswa Studi Doktor di AS. (Dok./kabarinews.com)

Sumpah Pemuda merupakan kesepakatan para pemuda Indonesia yang dicetuskan 88 tahun lalu, untuk mengangkat martabat dan harkat hidup Bangsa Indonesia.

Komitmen itulah yang menuntun ke kemerdekaan Indonesia 17 tahun kemudian.

Dalam pidato heroiknya di Surabaya tokoh Bung Tomo juga memastikan bahwa pemuda Indonesia yang bersatu, membangun satu kekuatan yang sulit dijebol.  

Tekad perjuangan para pemuda itulah, yang akhirnya diwarisi generasi saat ini yang meneruskan cita-cita para pahlawan untuk keluar dari jurang kebodohan, ketertinggalan, kemiskinan dan kesakitan.

Dan kabar gembira dari sebagian kecil pemuda-pemudi yang bisa dibilang fokus di bidang pendidikan dengan hasil yang cukup luar biasa. Mereka bertekad membangun Indonesia dengan ilmu hasil jerih payah mereka.

Di Bali Ni Made Gandhi Sanjiwani, menjadi salah satu kebanggaan Bali Tourism Institute karena berhasil lulus dengan nilai IPK tertinggi yaitu 3,64, di Program Studi Destinasi Pariwisata.

Sebagai mahasiswi terbaik Ni Made Gandhi Sanjiwani memiliki skill dibidang destinasi pariwisata dan berpeluang untuk bekerja di instansi pemerintah, bisnis pengelolaan kawasan pariwisata, menjadi peneliti bahkan berhak untuk menempuh bidang pendidikan yang lebih tinggi lagi.

Dari Papua, enam pemuda-pemudi setempat berhasil meraih beasiswa di luar negeri.

Di antaranya adalah Qhendy Tabuni dan Serly Enumbi.

Qhendy Tabuni pemuda asal Kabupaten Lanny Jaya menerima beasiswa Seribu Doktor Anak Papua dan melanjutkan kuliah di California AS dari Badan Pengelola Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Papua.

Qhendy mencatat ada banyak perubahan di daerah asalnya. Seperti upaya bupati daerahnya untuk membuat jalan yang menghubungkan kabupaten ke distrik-distrik. Juga upaya mendatangkan guru-guru terlatih dari luar Papua untuk mengajar di sekolah unggulan di daerahnya.

Namun pemuda yang telah tinggal di Negeri Paman Sam itu, bertekad setelah lulus, akan ikut membangun Papua, terutama untuk mengubah pola pendidikan. Selain itu Qhendy juga bertekad agar pemda Papua bisa terus mengirimkan putra-putri terbaiknya untuk belajar di luar negeri untuk kemajuan Papua.

Selain Qhendy juga ada Serly Enumbi yang juga menerima beasiswa Seribu Doktor Anak Papua dari BPSDM Provinsi Papua. Serly yang sedang menjalani program pelatihan Bahasa Inggris di California State University (CSU), San Bernardino berpesan agar para pemuda-pemudi Papua lainnya mau bekerja keras menimba ilmu dan memanfaatkan kesempatan pendidikan yang ada.

Terkait peran pemerintah, mahasiswi asal Kabupaten Puncak Jaya itu mengakui bahwa pemerintah juga telah melakukan pembangunan jalan-jalan untuk memperlancar roda ekonomi di Papua.

Sebagai informasi, dari target 4.235 kilometer jalan, pemerintah telah membangun 207,30 kilometer jalan yang menggunakan anggaran tahun 2016. Kini ruas jalan yang sudah tersambung, sepanjang 3.832,20 kilometer.

Untuk tahun anggaran 2017, pemerintah menargetkan pembangunan jalan sepanjang 176,10 kilometer.

Berita-berita gembira dari para pemuda Indonesia yang terus mencari ilmu tanpa kenal lelah bukanlah sebuah kebetulan. Hal ini sejalan dengan cita-cita para pencetus hari Sumpah

Pemuda, bahwa Indonesia yang merdeka adalah Indonesia yang satu secara Tanah Air, secara Bangsa dan secara Bahasa.(kabarinews/dsl)

 

 

 

 

#Hari Sumpah Pemuda #Sumpah Pemuda
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan