Barang Tertahan Pabean Penyebab Paviliun Indonesia Kosong

Luhung SaptoLuhung Sapto - Senin, 18 Mei 2015
Barang Tertahan Pabean Penyebab Paviliun Indonesia Kosong

Paviliun Indonesia dalam World Expo 2015 terlihat berantakan, hal itu disampaikan WNI yang tinggal di Milan, Italia lewat laman Facebooknya Wulan Puti Roos (Foto: FacebooK)

Ukuran:
14
Audio:

Merah Putih, Bisnis-Barang-barang display Paviliun Indonesia di Expo Milan 2015 tertahan di Pabean. Akibat keterlambatan ini Paviliun Indonesia kosong saat diresmikan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel.

Hal ini diakui Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak saat ditemui merahputih.com. Nus, selaku Komjen Paviliun Indonesia Expo Milan 2015, mengungkapkan saat pembukaan memang banyak barang display Indonesia yang masih tertahan.

"Jadi pabean di sana tidak fleksibel. Hari Sabtu-Minggu tutup sehingga pihak Indonesia mengalami kendala dalam pengeluaran barang-barang display. Akibatnya, peserta pameran dari Indonesia baru bisa mengeluarkan barang itu pada tanggal 6 Mei 2015," jelas Nus di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (18/5).

Lebih jauh, Nus memaparkan saat itu, sampai dengan H-2 terjadi kekacauan bahkan sampai terjadi pembakaran.

"Dan ini pengaruhnya kepada keamanan dari seluruh paviliun. Penjagaannya sudah seperti mau perang. Kita mau masuk ke lokasi pameran pada H-1 saja susahnya bukan main. Benar-benar close. Jadi penataan kita ya memang seadanya. Tapi kita jangan melihat masa lalu. Itu kan tiga hari saja selanjutnya sudah normal kembali," jelasnya.

Namun, Nus menepis pihaknya disebut gagal lantaran Paviliun Indonesia di Milan Expo sepi pengunjung pada saat pembukaan.

"Oh tidak benar itu, saya protes," tuturnya dengan nada tegas.

Nus menuturkan grafik pengunjung Pavilliun Indonesia mengalami peningkatan. Dari data daftar pengunjung yang diperlihatkan Kementerian Perdagangan, puncak kunjungan tembus 10.000 saat pelatih Inter Milan berkunjung. Meskipun setelah itu sempat turun sampai 3.890 pengunjung, tapi saat penutupan jumlah pengunjung mencapai 12.992.

"Inilah perkembangan jumlah pengunjung sejak dua minggu lalu. Jumlah pengunjung paling banyak hari Jumat dan Sabtu," ungkapnya.

Nus menjelaskan sepinya pengunjung ketika pembukaan disebabkan kendala teknis. Menurutnya, hal itu tak hanya dialami Paviliun Indonesia.

"Paviliun Malaysia saja baru buka 8 Mei. Kalau lancar seharusnya semua negara serentak seperti di Shanghai. H-1 kita tidak boleh masuk sama sekali. Padahal itu titik kritis kita untuk menyiapkan display produk," tandasnya (Rfd)

Baca Juga:

Dugaan Korupsi di Milan Expo Buat Didi Petet Stres?

Mendag: Orang yang Ngomong Tidak Tahu Cerita Sesungguhnya

Hari Pertama Tampil di Milan World Expo 2015, Indonesia Memalukan

#Didi Petet #Rachmat Gobel #Nus Nuzulia Ishak #World Expo Milan 2015 #WORLD EXPO MILANO 2015
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Eks Menteri Perdagangan Era Jokowi Beri Tujuh Saran Indonesia Hadapi Kebijakan Trump, Apa Saja Isinya?
Gobel memperingatkan bahwa kebijakan tarif Trump akan mendorong negara-negara lain untuk gencar memberikan insentif
Angga Yudha Pratama - Senin, 07 April 2025
Eks Menteri Perdagangan Era Jokowi Beri Tujuh Saran Indonesia Hadapi Kebijakan Trump, Apa Saja Isinya?
Indonesia
Pimpinan DPR Sebut Tak Adil APBN Jadi Jaminan Utang Kereta Cepat
Menurut Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel Permenkeu tersebut, membuat APBN menjadi tak adil bagi pemajuan kesejahteraan umum, apalagi ada unsur investasi asing.
Mula Akmal - Jumat, 22 September 2023
Pimpinan DPR Sebut Tak Adil APBN Jadi Jaminan Utang Kereta Cepat
Indonesia
DPR Sebut Impor Pakaian Bekas Gerus Martabat Bangsa
Rachmat Gobel mendesak agar segera dihentikan impor pakaian bekas.
Zulfikar Sy - Jumat, 17 Maret 2023
DPR Sebut Impor Pakaian Bekas Gerus Martabat Bangsa
Indonesia
Rachmat Gobel Sebut Kerja Sama Bisnis dengan Asing Jangan Sampai Rusak Budaya Bangsa
Wakil Ketua DPR Bidang Koordinasi Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel mengatakan bisnis termasuk investasi dan perdagangan, khususnya dari dan dengan pihak asing memiliki posisi penting, namun jangan sampai merusak budaya dan tata nilai bangsa.
Mula Akmal - Selasa, 31 Januari 2023
Rachmat Gobel Sebut Kerja Sama Bisnis dengan Asing Jangan Sampai Rusak Budaya Bangsa
Bagikan