Arti Puasa Asyura 10 Muharram

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Senin, 10 Oktober 2016
Arti Puasa Asyura 10 Muharram
Ilustrasi (Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)

MerahPutih Nasional - Hari Asyura atau hari ke-10 pada bulan Muharram dalam kalender Islam memiliki makna tersendiri bagi umat muslim. Pada hari itu, umat muslim disunahkan untuk berpuasa seperti diperintahkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW.

Tahun 2016 M, Hari Asyura jatuh pada hari Selasa, tanggal 11 Oktober. Di Indonesia sendiri, beberapa perayaan pada Hari Asyura berlangsung di beberapa daerah, misalnya perayaan Tabuik di Pariaman, Sumatera Barat. Perayaan bertepatan pada Hari Asyura di beberapa daerah di Indonesia juga mengangkat kekayaan tradisi lokal.

Tanggal 10 Muharram memiliki makna tersendiri dalam ajaran Islam. Tanggal itu dipercaya bertepatan dengan banyak peristiwa besar. Peristiwa penting itu di antaranya pertobatan Nabi Adam diterima Allah SWT, bersandarnya untuk pertama kali kapal Nabi Nuh AS, Nabi Musa AS diselamatkan dari Firaun, Nabi Yunus keluar dari perut ikan paus, Nabi Yusuf dikeluarkan dari sumur.

Puasa Hari Asyura merupakan bentuk penghargaan terhadap sebuah peristiwa penting. Pada hari itu, Nabi Musa berpuasa sebagai bentuk rasa syukur karena Allah menyelamatkannya dari Firaun.

Pada saat Nabi Muhammad di Madinah, umat Yahudi juga merayakan Hari Asyura dengan berpuasa sebagaimana Nabi Musa lakukan. Saat itu, Nabi Muhammad menyatakan bahwa umat muslim dapat berpuasa pada hari itu.

Pada masa jahiliyah atau pra-Islam, Hari Asyura telah menjadi hari raya masyarakat Arab dan juga dijalankan puasa. Pada hari itu, perayaan dilangsungkan sebagaimana hari-hari raya lainnya. Mereka mengenakain pakaian-pakaian baru atau menghias kota dengan suka cita.

Islam mengajarkan puasa Hari Asyura. Sebagaimana dikutip dari laman NU bahwa Al-Mubarakfuri dalam "Tuhfatul Ahwadzi" membagi puasa Hari Asyura dalam tiga bagian. Pertama, mengerjakan puasa dari tanggal 10 sampai 11 Muharram. Kedua, puasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Ketiga, puasa tanggal 10 Muharram saja.

Puasa Hari Asyura pada sebelum hingga sesudah 10 Muharram tersebut berdasarkan hadist nabi. "Puasalah kalian pada hari Asyura dan berbedalah dengan orang Yahudi. Kerjakan puasa dari satu hari sebelumnya sampai satu hari sesudahnya (HR Ahmad).”

BACA JUGA:

  1. Keutamaan Puasa Arafah
  2. Jemaah Haji Indonesia Wafat Bertambah Jadi 71 Orang
  3. Le Grand Voyage, Film Perjalanan Ibadah Haji yang Menguras Emosi
  4. Haji Ilegal, Polisi Kantongi Identitas Penipu 177 Jamaah
  5. 168 Calon Jamaah Haji Indonesia Dipulangkan dari Filipina
#Puasa Asyura #Hari Asyura
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.
Bagikan