Arsitektur Simbol Peradaban Bangsa

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Rabu, 15 Maret 2017
Arsitektur Simbol Peradaban Bangsa
Muhammad Egha (MP/Rizky Fitrianto)

Presiden Direktur Delutional Designer Revolution, perusahaan yang bergerak di bidang perencanaan arsitektur dan desain interior Muhammad Egha, mengatakan, arsitektur itu merupakan sebuah simbol peradaban bangsa.

Arsitek muda ini juga menjelaskan bahwa arsitektur itu tidak sesederhana interior, seni yang sifatnya di dalam bangunan. Menurut dia, jika kita ingin melihat secara visioner, arsitektur itu maknanya luas, lebih dari pekerjaan yang biasa.

“Arsitektur itu symbol peradaban bangsa, itu perlu digarisbawahi. Sekarang gini, orang kalau ke Prancis dia ke mana (tujuan wisata) itu karya arsitektur, orang ke Itali dia ke mana (tujuan wisata) itu karya arsitektur, orang tidak sadar itu,” ujar Muhammad Egha kepada wartawan merahputih.com Ponco Sulaksono di kantornya, di bilangan Bintaro, Jakarta Selatan (14/3).

Karya Egha

Proyek renovasi Masjid yang terletak Rest Area km 14 tol Jakarta-Merak.(Muhammad Egha)

Anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) ini juga menilai, mayoritas dari keajaiban dunia itu adalah karya arsitektur. Dan karya arsitektur tersebut, jelas Egha, yang akan menjadi sebuah ikon bagi suatu Negara.

“Tapi suka gak suka, mayoritas keajaiban dunia itu karya arsitektur, karena karya arsitektur itulah yang akan menjadi sebuah ikon bagi suatu Negara. Bahkan, arsitektur itu bisa menjadi suatu tolak ukur perubahan perekonomian dari sutau kota atau negara tertentu,” tegasnya.

karya Egha
Salah Satu Karya Desain Anjungan Rumah adat NTT (Muhammad Egha)

Pria lulusan Universitas Bina Nusantara ini menyayangkan, dari sekian banyak presiden yang telah memimpin negeri ini, hanya Presiden Soekarno yang konsen terhadap arsitektur.

“Soekarno itu sangat visioner. Makanya kenapa dia bikin gedung dewan di Senayan, dibikinlah gelanggang olahraga, dibikinlah Semanggi. Karena dia punya satu vision tentang arsitektur dan dia tahu arsitektur itu symbol peradaban negaranya,” tandas Egha. (Pon)

#Arsitektur Kolonial #Desain Interior
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.
Bagikan