Amerika Gelontorkan $133 Juta untuk Lindungi Data Karyawan


Ilustrasi peretas. (Foto: Mirror)
MerahPutih Teknologi - Pelanggaran data besar di kantor manajemen personalia Amerika telah sangat merugukan mereka. Oleh karenanya Amerika kini rela menggelontorkan dana lebih dari $133 juta untuk melindungi data karyawan instansi negaranya.
Para pejabat telah menjaring tenaga ahli dengan kontrak sebesar $21,5 juta untuk mencegah pencurian data identitas karyawan. Upaya ini setidaknya akan menelan biaya hingga $133 juta, dengan kemungkinan dapat membengkak hingga $320,8 juta.
CNN mengatakan, Sony pun turut memberikan penawaran perlindungan identitas, yang dipelajari mereka saat layanan PSN mereka diserang pada 2011 lalu, meski pun tenaga mereka hanaya akan menjadi upaya kecil dalam penanggulangan masalah ini.
Setidaknya, upaya ini dapat memberikan rasa aman bagi setiap karyawan di Amerika. Namun ada sebuah pertanyaan, apahah perlu menghabiskan uanga sebanyak itu untuk menagani masalah pencurian data?
Baca juga:
Pak Soleh, Tukang Ojek Tua di Palmerah Gegerkan Netizen
Heboh Meme Lucu PAN Gabung ke Koalisi Pemerintahan Jokowi-JK
Karikatur "Malaikat" Kecil Suriah dari Para Tokoh Seluruh Dunia
Menginap di Hotel Mahal, Anggota Legislatif Dicecar Netizen
Arloji 1,7M Hiasi Lengan, Setya Novanto Kembali Buat Kontroversi
Bagikan
Berita Terkait
Ribuan Malware Mengintai, Inilah 3 'Dosa' Fatal yang Bikin Data Anda Ludes!

Penjelasan Operator Sisa Kuota Internet Hangus Saat Beli Paket Anyar

Mabes Polri Cari Dugaan Pidana di Balik Tumbangnya Server PDN

Kuota Haji 2024 Terbesar Dalam Sejarah Layanan Haji Indonesia

3 Solusi Penyimpanan Data Inovatif di Era AI

Bawaslu Koordinasi Dengan Cyber Crime Polri Telusur Kebocoran Data Pemilih

Kebocoran Data Berulang Bukti Hacker Tahu Kelemahan Server Pemerintah

BSSN Lakukan Validasi Data Paspor 34 Juta WNI yang Diduga Bocor

Bawaslu Perkuat Pengelolaan Teknologi Informasi Cegah Kebocoran Data saat Pemilu 2014

DPR Pertanyakan Keamanan Data Kesehatan Masyarakat di Aplikasi Satu Sehat
