Akun Pecinta Soeharto Eksis di Dunia Maya

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Selasa, 30 Desember 2014
Akun Pecinta Soeharto Eksis di Dunia Maya

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih, Nasional - Jenderal purnawirawan TNI HM Soeharto adalah salah satu dari pimpinan negara paling lama berkuasa di dunia. Memimpin Republik Indonesia secara de jure sejak tahun 1967 hingga mengundurkan diri pada 21 Mei 1998.

Puluhan tahun berkuasa dengan pelbagai kebijakan populis, kontroversi, dan memimpin bangsa yang majemuk ini membuat sosok Soeharto membekas pada sebagian kalangan. Pemerintahan Orde Baru di bawah kendali Soeharto sangat efektif dalam mengendalikan situasi sosial politik rakyat saat itu. Pembangunan yes, sosial politik no. Ketika itu jangan berharap ada kelompok berbeda pendapat atau menjadi oposisi bagi kebijakan pemerintah. Tak kurang, banyak orang dan kelompok disingkirkan secara politik maupun bahkan dimatikan sumber penghidupannya. Tapi bagi kelompok yang 'manut' dengan kekuasaan Soeharto dan kroninya dipastikan menikmatikan kejayaan mereka seperti kelompok konglomerat, tentara maupun organisasi kemasyarakatan tertentu.

Kerinduan sebagian masyarakat Indonesia terhadap figur penguasa tunggal Orde Baru terlihat jelas dalam dunia maya. Selain Komunitas Suara Cendana (KSC) dengan akun tiwitternya @SuaraCendana_RI, juga ada beberapa situs lain yang fokus membahas sepak terjang, biografi, capaian prestasi Presiden Soeharto selama 32 tahun memimpin Indonesia.

Salah satu situs tersebut adalah www.soeharto.co. situs tersebut mengusung tagline "Menggapai Tinggal Landas". Dalam situs tersebut tergambar seperti "pengkultusan' sosok Presiden yang lahir dari keluarga petani dusun Kemusuk, Jawa Tengah itu. Keberhasilan serta kebesaran Soeharto mengendalikan pemerintah maupun menggulirkan program sosial kemasyaratan seperti mengingatkan publik akan masa keemasan Orde Baru. Situs ini disukai sebanyak 9000 an orang.

Yang menarik selain kemunculan akun twitter para pendukung Soeharto seperti akun yang diduga dikelola oleh putra bungsunya Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto yakni @TommySoeharto62. Pengikut akun ini ada sekitar 34.000 an orang. Putra kesayangan Soeharto dan istrinya Siti Hartinah Soeharto alias Ibu Tien itu juga mempunyai akun tidak resmi @SoehartoTommy.

Meski tidak terlalu menonjol lagi di politik semenjak terjerat kasus pembunuhan hakim agung serta skandal korupsi Bulog, pria flamboyan yang gemar otomotif itu cukup aktif di sosial media. Tommy yang pernah mencoba mengangkat kejayaan Golkar dengan mencalonkan diri sebagai calon ketua umum partai yang didirikan oleh bapaknya itu cuma kalah bersaing dengan politikus macam Jusuf Kalla dan Aburizal Bakrie.

Kendati masih aktif berbisnis, belakangan ini Tommy mulai ancang-ancang serius bertarung kembali di gelanggang politik. Sejumlah media online dan cetak sudah dibeli oleh pendiri Humpuss Group ini. Lewat sosmed, Tommy terkadang mengkritisi dengan nada nyinyir kebijakan pemerintahan Jokowi-JK, bahkan pernah twitwar dengan anggota DPR Budiman Sudjatmiko ketika Tommy mempertanyakan integritas para aktivis yang dulu meruntuhkan rezim Orde Baru. Budiman adalah aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang dilarang oleh Soeharto dan pernah dibui karena dituding terlibat peristiwa chaos 27 Juli 1996.

Adapula akun twitter milik putri Soeharto yaitu Titiek Hediati Heryadi yang kini menjadi anggota DPR dari Partai Golkar periode 2014-2019, @TitiekSoeharto. Di luar itu ada akun @HMSoeharto1921 yang seolah-olah menjadi akun resmi profil Presiden RI ke-2 ini. Akun ini bertaut ke facebook dan situs www.soeharto.co.

Di luar itu ada sejumlah akun twitter seperti @HM_Soeharto dan Kata Pak Harto @SoehartoQoutes namun penyukanya tidak signifikan dan rata-rata situs pencinta Soeharto dibuat pada tahun 2012. Ada juga sejak tahun 2010.

Jargon-jargon melanjutkan perjuangan HM Soeharto serta Menuju Indonesia Lepas Landas mewarnai akun Titiek dan situsnya. Pola sosialisasi yang diungkap ke publik adalah keluarga penerus Soeharto ini peduli akan kepentingan rakyat seperti kebutuhan petani, pendidikan, sosial budaya serta kestabilan pemerintah. Apakah ini pertanda rezim Cendana strikes back? Kita tunggu saja. (Bro/Bhd)

 

#Orde Baru #Rindu Soeharto #Soeharto
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Komnas HAM Kecewa Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Minta Kasus Dugaan Pelanggaran di Masa Lalu Tetap Harus Diusut
Komnas HAM menyatakan kecewa atas pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto. Menilai keputusan itu melukai korban pelanggaran HAM berat era Orde Baru dan mencederai semangat Reformasi 1998.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 12 November 2025
Komnas HAM Kecewa Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Minta Kasus Dugaan Pelanggaran di Masa Lalu Tetap Harus Diusut
Indonesia
Menteri HAM Ogah Komentar Detail Soal Gelar Pahlwan Soeharto
Pigai menjelaskan Kementerian HAM tidak memberikan rekomendasi nama apa pun untuk diusulkan menjadi pahlawan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 11 November 2025
Menteri HAM Ogah Komentar Detail Soal Gelar Pahlwan Soeharto
Indonesia
Golkar Solo Bakal Gelar Tasyakuran Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Partai Golkar sejak awal telah mengusulkan dan mendukung beliau beserta tokoh-tokoh lainnya untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional. Kemudian tahun ini baru terwujud.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 11 November 2025
Golkar Solo Bakal Gelar Tasyakuran Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Indonesia
Ubedilah Badrun Sebut Gelar Pahlawan untuk Soeharto Bukti Bangsa Kehilangan Moral dan Integritas
Tanda bahwa bangsa Indonesia tengah kehilangan ukuran moral dan integritas dalam bernegara. ?
Dwi Astarini - Senin, 10 November 2025
Ubedilah Badrun Sebut Gelar Pahlawan untuk Soeharto Bukti Bangsa Kehilangan Moral dan Integritas
Indonesia
Soeharto & Marsinah Barengan Jadi Pahlawan Nasional, SETARA Institute Kritik Prabowo Manipulasi Sejarah
"Mana mungkin Marsinah dan Soeharto menjadi pahlawan pada saat yang bersamaan," kata Ketua Dewan Nasional SETARA Institute, Hendardi
Wisnu Cipto - Senin, 10 November 2025
Soeharto & Marsinah Barengan Jadi Pahlawan Nasional, SETARA Institute Kritik Prabowo Manipulasi Sejarah
Indonesia
Aktivis Reformasi Sebut Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto Bentuk Pengaburan dan Amnesia Sejarah Bangsa
Gelar kepahlawanan bukan sekadar bentuk penghargaan individual, melainkan mekanisme moral kolektif sebuah bangsa.
Dwi Astarini - Senin, 10 November 2025
Aktivis Reformasi Sebut Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto Bentuk Pengaburan dan Amnesia Sejarah Bangsa
Indonesia
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Pimpinan Komisi XIII DPR Singgung Pelanggaran HAM Orde Baru
Pimpinan Komisi XIII DPR menyinggung soal pelanggaran HAM Orde Baru. Hal ini buntut dari pemberian gelar pahlawan nasional untuk Soeharto.
Soffi Amira - Senin, 10 November 2025
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Pimpinan Komisi XIII DPR Singgung Pelanggaran HAM Orde Baru
Indonesia
Klaim tak Ada Bukti Pelanggaran HAM, Fadli Zon Justru Ungkit Jasa Besar Soeharto untuk Indonesia
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon mengklaim, bahwa tak ada bukti pelanggaran HAM yang dilakukan Soeharto.
Soffi Amira - Senin, 10 November 2025
Klaim tak Ada Bukti Pelanggaran HAM, Fadli Zon Justru Ungkit Jasa Besar Soeharto untuk Indonesia
Berita Foto
Momen Presiden Prabowo Subianto Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara
Presiden Prabowo Subianto (kiri) memberikan selamat kepada putra presiden kedua RI Jenderal Besar TNI H.M. Soeharto (kanan) Bambang Trihatmodjo (kiri) dan Siti Hardijanti Hastuti Rukmana usai upacara pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto dan sembilan tokoh lainnya di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025).
Didik Setiawan - Senin, 10 November 2025
Momen Presiden Prabowo Subianto Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara
Indonesia
Jusuf Kalla soal Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Ada Kekurangan, tapi Jasanya Lebih Banyak
Jusuf Kalla bicara soal pemberian gelar pahlawan nasional untuk Soeharto. Menurutnya, jasa Soeharto lebih banyak dibanding kekurangannya.
Soffi Amira - Senin, 10 November 2025
Jusuf Kalla soal Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Ada Kekurangan, tapi Jasanya Lebih Banyak
Bagikan