Pembangunan Bandara Membuat Pencari Nafkah di Pantai Glagah Gelisah

Pantai Glagah Indah, Kulonprogo, DI Yogyakarta. (Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)
MerahPutih Nasional - Mbah Tri merupakan salah satu pedagang asongan di Pantai Glagah Indah, Temon, Kulonprogo. Meski telah tua renta dan jalan membungkuk, Mbah Tri mengaku tetap memilih berdagang untuk mencari nafkah sehari-harinya.
Warung Mbah Tri tak jauh dari bibir pantai. Hanya berjarak sekira 15 meter. Letaknya persis di dekat Pos Pemantauan SAR Pantai Glagah Indah, atau di seberang jalan masuk parkir timur Pantai Glagah. Warungnya hanya berbahan kayu, dan dasar bangunannya bukan semen melainkan tanah.
Mbah Tri berdagang berbagai minuman, seperti teh manis, kopi, serta serba minuman dingin. Ia juga menyediakan makanan ringan, seperti mie instan, gorengan, kue basah, dan camilan berupa keripik dan berbagai jenis snack. “Penak ngene uripe (enak hidup begini). Males ning kuto (malas tinggal di kota). Jualan aja di sini, ya sampe kapan bisa jualannya di sini aja,” katanya penuh harap saat ditanyai ihwal kemungkinan tergusurnya lapaknya karena pembangunan bandara, Sabtu (6/8), akhir pekan lalu.
Mbah Tri hanyalah satu di antara sekian banyaknya warga yang menggantungkan hidupnya dari aktivitas wisatawan di Pantai Glagah Indah. Selain Mbah Tri, pengusaha penginapan dan warung makan juga banyak yang terkena dampak.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sumantoyo menegaskan bahwa ia bersama pengusaha penginapan dan warung makan lainnya meminta tempat relokasi yang strategis. Paling tidak, tak jauhh berbeda dari lapak mereka di Pantai Glagah Indah saat ini.
Pemerintah Kabupaten Kulonprogo berencana memindahkan mereka di tempat yang tak jauh dari Pantai Glagah. Ada lima pilihan desa tempat relokasi mereka. Kelima desa tersebut ialah Desa Janten, Desa Kebonrejo, Desa Glagah, dan Desa Sindutan. (Fre)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi

Melonjak Signifikan, 47.471 Penumpang Wisatawan WNA Manfaatkan KA di Daop 6 Yogyakarta

Hamzah Sulaiman Berpulang, Seniman dan Pengusaha di Balik House of Raminten
