Ahok Menangis Saat Bacakan Nota Keberatan Dakwaan


Deskripsi : Ahok saat sidang perdana di PN Jakpus. (Foto : Twitter.com/?@eka_atmadja11)
MerahPutih Megapolitan- Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menghadiri sidang perdana kasus penistaan agama yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (13/12).
Sidang yang mengagendakan pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) berlangsung haru seiring pembacaan nota keberatan dakwaan oleh Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu menangis tersedu-sedu saat membaca penolakan surat dakwaan.
Ahok menjelaskan pidatonya di Kepulauan Seribu tidak bermaksud menista Ulama. "Yang saya maksudkan adalah para elit dan politisi yang tidak mampu bersaing hingga menggunakan ayat suci Alquran surat Al-Maidah," tuturnya.
Untuk meyakinkan majelis hakim, Ahok pun sempat mengutip catatan sub buku karangannya sendiri yang berjudul "Belitung di Balik Ayat Suci". Dalam paparannya, Ahok menyebut, selama karir politiknya, dari mendaftar menjadi anggota politik baru, kampanye politik hingga menjadi gubernur, ada ayat yang sama yang digunakan untuk memecah belah bangsa.
"Karena tidak bisa bersaing secara visi misi, mereka berlindung di balik ayat suci, mereka mengajak agar memilih pemimpin seiman," ujarnya.
Lebih lanjut, kata Ahok, seorang putra terbaik suku Padang tidak mungkin bisa menjadi pemimpin di Sulawesi, yang putra terbaik Papua tidak mungkin menjadi pemimpin di daerah lain. Intinya, memilih pemimpin dari kalangan meraka sendiri.
"Saya tidak habis pikir mengapa saya bisa dituduh menghina agama Islam," katanya.
Padahal katanya, ia diangkat sebagai anak dan dibesarkan oleh keluarga Muslim.
"Uang kuliah saya S2 dibayar oleh kakak angkat saya yang muslim taat. Saya tidak berbudi jika menista agama orang tua saya. Saya sangat sedih jika menista agama yang diyakini kakak angkat saya," kata Ahok terisak tangis.
Bahkan, Ahok masih sangat mengingat pesan orang tua angkatnya sebelum meninggal dunia. "Sampai sekarang saya masih menziarahi makan ibu angkat saya di Karet Bivak. Pesan ibu angkat saya, untuk menjadi Gubernur rakyat kecil," ucap Ahok mengisahkan.
Di sidang perdana itu juga, Ahok membeberkan kebijakannya bagi umat Islam sejak menjadi Bupati Belitung Timur hingga Gubernur DKI Jakarta.
"Sejak saya menjadi pejabat di Belitung saya sudah membangun banyak masjid dan ingin membangun pesantren. Saya memberangkatkan marbot haji, menggaji guru ngaji, membangun masjid besar di Jakarta dan masjid Fatahillah di Komplek Balai Kota, di bulan Ramadhan saya membuat kebijakan agar PNS cepat pulang, agar mereka dapat beribadah bersama keluarga di rumah," terang Ahok.
Dari nota keberatan itu, Ahok pun berharap penjelasan yang dibacakannya dapat membuktikan bahwa ucapannya saat di Kepulauan Seribu tidak bermaksud menista agama Islam.
"Majelis hakim, saya berharap penjelasan saya ini bisa membuktikan maksud saya yang tidak bermaksud menista agama. Untuk itu perkara ini bisa dibatalkan demi hukum," pungkasnya. (Fdi)
BACA JUGA:
- Saat Gelar Pembuktian Perkara Ahok, TV Dilarang Menyiarkan
- Ini Penyebab Ahok Menangis di Ruang Sidang
- Ahok Minta Izin Memutar Video Gus Dur
Bagikan
Berita Terkait
Ketua DPD Golkar Sumut Ambil Formulir Cagub Dari PDIP

Pimpinan MPR Tegaskan Pembubaran Doa Rosario di Tangsel Bertentangan dengan UU
Insiden Pembubaran Doa Rosario di Tangsel, Kelompok Pemuda Lintas Agama: Nodai Kerukunan Beragama

Akun TikTok Galih Loss Diblokir Buntut Dugaan Penistaan Agama

Kasus Dugaan Penodaan Agama Gilbert Lumoindong, Polisi Cari Alat Bukti

Galih Loss Akui Dalam Keadaan Sadar saat Bikin Video Penodaan Agama

Polda Metro Jaya Ungkap Alasan Belum Periksa Gilbert Lumoindong

Polda Metro Jaya Panggil Saksi Kasus Pendeta Gilbert Lumoindong

Laporan Dugaan Penistaan Agama Masuk Polda, Pendeta Gilbert Minta Maaf

Tak Ada Kata Damai, Bareskrim Limpahkan Berkas Kasus Panji Gumilang ke Kejagung
