7 Tentara Libya Tewas dalam Bentrokan dengan ISIS
Kelompok Militan Islamic State of Iraq and Syiah (ISIS) (foto: Screenshot rt)
MerahPutih Internasional - Kabar mengejutkan datang dari Libya. 7 orang tentara Libya dikabarkan telah tewas dalam sebuah bentrokan dengan kelompok militan Islamis State of Iraq and Syiah (ISIS) .
Bentrokan tersebut terjadi ketika kelompok militan ISIS menyerbu sebuah pos pemeriksaan yang tengah dijaga oleh tentara Libya yang setia kepada pemerintah, ujar seorang pejabat militer.
Dalam bentrokan tersebut, setidaknya 5 tentara dikabarkan tewas dan 15 lainnya hilang sejak pertempuran melawan ISIS di pos pemeriksaan di Ajdabiya.
“Pertempuran berlangsung sekitar 100 kilometer di dekat Ajdabiya,” ujar seorang pejabat setempat, seperti yang dilansir dari ewn.
Sementara itu 2 orang tentara lainnya tewas ketika pemerintah mengirimkan bala bantuan. Namun tak hanya itu, 5 orang lainnya dikabarkan mengalami luka-luka akibat bentrokan tersebut.
Mengenai tentang serangan tersebut, kelompok ISIS sendiri telah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebuah pernyataan di media sosial, yang mengatakantelah mendapatkan amunisi dan peralatan militer.
Baca juga:
ISIS Tawan 4 Mahasiswa Jurnalistik di Irak
ISIS Culik 4 Orang Guru Asal India di Libya
Bagikan
Berita Terkait
4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda
Remaja 18 Tahun Ditangkap Densus 88, Diduga Sebarkan Propaganda ISIS dan Ajakan Teror
Sheriff Las Vegas Tepis Ledakan Tesla Cybertruck Dekat Hotel Trump Terkait ISIS
Densus Temukan Simbol ISIS di Rumah Salah Satu Pengancam Paus Fransiskus
2 Terduga Teroris yang Ditangkap di Jakbar Sudah Siapkan Bahan Peledak
Terdeteksi Kibarkan Bendera ISIS di Medsos, 2 Terduga Teroris Dicokok di Jakbar
Teroris Remaja Malang Baiat Online ke ISIS Lewat Aplikasi Medsos
Remaja Terduga Teroris Malang Rajin Menabung Buat Beli Bahan Peledak
Pemerintah Indonesia Kutuk Serang Teror di Rusia saat Ramadan