7 Tahun Jadi Tukang Sapu Masjid, Yadi Dibayar Rp380.000

Luhung SaptoLuhung Sapto - Jumat, 19 Juni 2015
7 Tahun Jadi Tukang Sapu Masjid, Yadi Dibayar Rp380.000

Yadi, 53, tukang sapu di Masjid Perahu, Jakarta Selatan, Jumat (19/6). (Foto: MerahPutih/Achmad)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih, Megapolitan-Usianya sudah tidak muda lagi. Namun, Yadi masih tetap semangat bekerja demi asap dapur agar tetap mengepul.

Tujuh tahun sudah, Yadi menjadi tukang sapu di Masjid Darussalam Munada atau yang dikenal dengan Masjid Perahu. Awalnya, ia hanya digaji Rp30.000 per minggu.

"Sekarang Rp70.000 per minggu, ditambah Rp100.000 kalau akhir bulan," sambung dia saat ditemui Merahputih.com, Jumat (19/6).

Bekas pegawai swasta ini awalnya hampir putus asa karena setelah ke sana kemari tidak juga mendapatkan pekerjaan. Akhirnya dengan niat yang tulus, Yadi mengabdikan dirinya untuk mengurusi Masjid Perahu. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pria berusia 53 tahun ini dibantu istrinya berjualan kecil-kecilan.

"Mungkin (berkah), ada saja rezeki. Jajan anak, buku, sarapan pagi, cukup enggak ada yang kurang, jadi enjoy," katanya.

Yadi punya empat orang anak. Putri pertamanya saat ini duduk di semester II di Universitas Indonesia, putra kedua masih SMP dan anak ketiga, keempat masih sekolah SD.

"Yang kuliah dapat beasiswa bidikmisi. Kita hanya ngeluarin duit dikit saja, buat beli laptop, kalkulator sama seragam untuk praktek," tandasnya. (Mad)

Baca Juga:

Beramai-ramai Naik Tank di Kota Serang Yuk

Yuk Intip Penyerang Top di Eropa yang Tak Lupakan Ibadah

Pesantren Kilat di Masjid Cut Meutia Dibanderol Rp250.000 per Orang

#Masjid Perahu
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Bagikan