4 Rencana Besar Ahok Untuk Jakarta


MerahPutih Nasional- Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), kini telah resmi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dirinya mengaku siap membenahi Ibu Kota sepeninggal Joko Widodo. Dia berencana merombak sejumlah program kerja yang telah disusun ketika Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jskarta.
Ahok mengaku selama dua tahun memimpin Pemprov DKI, banyak program saat kampanye yang belum terlaksana secara maksimal. Seperti pengadaan Bus Transjakarta, penertiban rumah susun, serta masalah infrastruktur lainnya.
Menghadapi banyaknya masalah sepeninggal Jokowi, pria asal Belitung Timur itu mengaku tidak masalah. Karena menurut Ahok, terpilihnya Jokowi menjadi Presiden bisa mempercepat penyelesaian masalah di Jakarta karena dia yakin koordinasi akan lebih mudah.
Oleh karena rasa nyamannya dibawah perlindungan Jokowi yang telah menjadi presiden, maka Ahok mulai dapat melancarkan rencana-rencana pembenahan Jakarta yang sudah lama direncanakan dengan Jokowi semasa menjadi gubernur. Apa saja kah rencana itu?
1. Jalan Layang Untuk Bus
Banyak rencana dan rekayasa yang diterapkan pada lalulintas Jakarta untuk menuntaskan kemacetan, salah satunya adalah dengan dioptimalkannya transportasi umum. Selain untuk kepentingan mobil pribadi, jalan layang juga dibangun untuk kepentingan transportasi umum. Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2,5 triliun untuk pembangunan jalan layang sebagai jalur bus Transjakarta koridor XIII dengan rute Ciledug-Kapten Tendean.
Busway layang yang akan mulai dibangun tahun ini hanya diperuntukkan bagi bus Transjakarta. Kendaraan reguler tidak diperbolehkan melintas karena dikhawatirkan akan mengganggu operasional bus. Selain itu jalan layang memang dirancang hanya untuk satu kendaraan per arahnya, karena lebarnya hanya 7 meter saja.
Seperti dikutip dalam beritajakarta, Saat ini proyek tersebut sudah masuk proses lelang. Ditargetkan pada akhir tahun ini, peletakan batu pertama pembangunannya bisa dilakukan.Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI, Agus Priyono mengatakan, saat ini berkas pembangunan jalan layang untuk koridor XIII sudah masuk proses tayang di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa DKI Jakarta.
Saat ini pembangunan tiga koridor layang masih dalam tahap lelang. Koridor Blok M-Ciledug akan diprioritaskan pembangunannya. Sementara untuk dua koridor lainnya yakni Kalimalang-Blok M dan Manggarai-Depok pembangunannya masuk dalam tahap berikutnya. Ketiga koridor ini ditargetkan rampung pada 2016 mendatang.
2. menonjolkan sektor pariwisata
Tidak dapat dipungkiri bahwa Jakarta menjadi tempat yang tidak bisa lepas dari perhatian Internasional. Selain karena merupakan ibu kota negara yang menjadi pusat kegiatan politik negara, Jakarta juga memiliki sejarah panjang perjuangan kemerdekaan Indonesia. Hal ini bisa menjadi salah satu daya tarik periwisata karena banyaknya peninggalan sejarah di Jakarta, salah satunya adalah lokasi-lokasi pariwisata sejarah di kawasan Kota Tua dan Monumen Nasional.
Tidak hanya peninggalan sejarah, namun juga pariwisata modern. Jakarta memiliki banyak tempat hiburan yang tidak kalah dengan negara lain, seperti pusat-pusat perbelanjaanya yang memiliki disain yang unik dan menarik. Hal ini juga menunjang suksesnya program Enjoy Jakarta, yang memiliki berbagai even seperti Jakarta Night Festival, Count Down “New Years Eve” Party, Jakarta Blues Festival, Jakarta International Film Festival, dan Betawi Arts and Culture Festival.
Saat ini Ahok sudah mulai mengoptimalkan wisata jalan-jalan Jakarta. Pemprov DKI Jakarta kini berencana menambah jumlah bus pariwisata dengan rute sekitar bundaran HI. Tahun depan, diharap ada tambahan 100 bus.
Bus tingkat ini rencananya akan mengalami penambahan armada, namun hanya beberapa. "Untuk tahun ini yang akan kita tambahkan sekitar 20 armada, sedangkan untuk tahun depan ada 100 armada," ujar Basuki Tjahja Purnama, saat masih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, dikutip dari beritajakarta.
Selain menambahkan jumlah armada, juga ada rencana memperpanjang rute bus pariwisata. ”Rutenya pun akan kita perpanjang. Kira-kira sampai Ratu Plaza, Senayan City lah,” kata Ahok, panggilan akrabnya.
3. Pantai Jakarta Layaknya Maldives
Melanjutkan rencananya mengoptimalkan pariwisata Jakarta, Ahok mengutarakan keinginannya mengubah Jakarta tak hanya menjadi Kota Modern, namun juga menjadi kota pariwisata yang indah.
Ahok mengungkapkan keinginannya itu setelah pelantikannya, "Rencananya Jakarta menjadi sebuah tempat wisata yang serba ada. Baik menciptakan tempat wisata pantai yang serupa Maldives atau Maladewa, wisata sejarah dengan melestarikan daerah Kota Tua dan memugar bangunan bersejarah, hingga merevitalisasi perkampungan menjadi lebih asri," terang Gubernur DKI Jakarta.
Ian Siagian, Politisi PDIP memberi tanggapan mengenai pelantikan Ahok, “Jakarta tidak hanya akan menjadi tempat wisata yang modern. Ia (Ahok) akan menjadikan Jakarta menjadi sebuah tempat wisata yang serba ada. Baik menciptakan tempat wisata pantai yang serupa Maldvives atau Maladewa, wisata sejarah dengan melestarikan daerah Kota Tua dan memugar bangunan bersejarah, hingga merevitalisasi perkampungan menjadi lebih asri,” Jelasnya
Maldives yang yang sering dijuluki sebagai last paradise ini terdiri dari kumpulan atol (pulau kecil). Sempat rusak parah saat bencana tsunami tahun 2004 lalu, tapi kini sudah kembali cantik dan menawan dengan pasir putihnya. Maldives sudah berkali-kali masuk dalam daftar Best Country Brand for Beach, Rest and Relaxation serta dalam kategori World’s Most Romantic Destination.
Berangkat dari mampunya Maldives menjadi destinasi yang indah setelah dihantam tsunami, mungkin menjadikan Ahok bersemangat menjadikan pantai Jakarta seindah last paradise itu. Kemungkinan tetap ada, terbukti dari rencana Ahok membangun bendungan besar di laut Jakarta sebagai antisipasi luapan air laut ke daratan Jakarta. Jika sudah terealisasi, bukan tidak mungkin pantai Jakarta akan direvitaslisasi untuk kepentingan pariwisata.
4. Merevitalisasi Kampung
Jakarta sekarang ini memiliki banyak daerah yang rawan banjir yang disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan yang menyebabkan penyumbatan di banyak titik saluran air kota Jakarta, hingga banyaknya bangunan yang menghalangi peresapan air tanah. Oleh karena itu harus diadakan revitalisasi kampung di Jakarta.
Menurut data yang dilansir Badan Informasi Geospasoial, lokasi yang tergolong cukup rawan bencana banjir di Jakarta Utara yaitu di Kecamatan Cilincing (3 Kelurahan), Koja (1 Kelurahan), Penjaringan (1 Kelurahan), dan Tanjung Priok (2 Kelurahan). Untuk lokasi cukup rawan banjir, Kecamatan Tanjung Priok memiliki risiko paling tinggi dilihat dari jumlah penduduk, yaitu 87.519 jiwa (43.669 wanita). Sedangkan Kecamatan Cilincing menduduki peringkat kedua dengan 76.302 jiwa (37.488 wanita).
“Yang paling cepat ya kita mesti usahakan sebanyak mungkin RW diselamatkan,” kata Ahok di balai kota DKI, Jakarta, pada Rabu (19/11/2014), seperti dikutip dalam ahok.org. “Ada 634 RW yang masih terendam kalau hujan. Kita mesti bawa PU supaya bisa cepat jalan,” tambahnya.
Sampai saat ini baru Ahok beru melakukan penggusuran bangunan di bantaran sungai yang dinilai menjadi faktor utama penyebab banjir. Ini merupakan salah satu upaya revitalisasi kampung yang ada di Jakarta. Sebelumnya, saat menjadi Wakil Gubernur, Ahok bersama Jokowi juga telah berhasil memindahkan banyak warga Jakarta dari perkampungan kumuh ke berbagai Rusunawa.
Bagikan
Berita Terkait
Pramono-Rano Hadir di Jakarta Bersholawat, Doakan Ibu Kota Aman

KAI Dapat PSO Rp 5,8 T untuk Subsidi Tiket LRT Jabodebek dan KRL Jabodetabek Tahun 2026

Menilik Konservasi Tugu Pancoran Simbol Kemajuan Dirgantara Indonesia di Kota Jakarta

Potret Galian Pipa Limbah di Jalan TB Sumatupang Jaksel Ditargetkan Rampung Desember 2025

Gulkarmat: 65% Kasus Kebakaran di Jakarta Akibat Masalah Kabel Listrik

Potret Kondisi Jakarta Pasca Demo, Warga Sudah Kembali Beraktivitas Normal

Jakarta Sudah Aman, Gubernur Pramono Cabut Kebijakan WFH ASN Pemprov

Hari Ini Transjakarta Kerahkan 4.907 unit Angkut Penumpang, Tarif Masih Rp 1 Sampai 7 September 2025

Kerugian Demo di Jakarta Capai Rp 55 M, Ini Rinciannya Versi Pemprov

Sekolah Ditargetkan Kembali Lancar di Rabu, 3 September 2025
